Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mesut Ozil Kecewa pada Media Jerman

Reporter

image-gnews
Sejak hengkang dari Real Madrid pada 2013, gelandang Jerman, Mesut Ozil dalam 100 penampilannya pertama bersama Arsenal, ia menorehkan 20 gol dan 36 assist.  REUTERS/David Klein
Sejak hengkang dari Real Madrid pada 2013, gelandang Jerman, Mesut Ozil dalam 100 penampilannya pertama bersama Arsenal, ia menorehkan 20 gol dan 36 assist. REUTERS/David Klein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain gelandang tim nasional sepak bola Jerman, Mesut Ozil, bereaksi atas pemberitaan media Jerman yang dinilai telah menyerangnya. Menurut Ozil media di Jerman telah mengkaitkan latar belakang Turkinya dan pertemuannya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebagai propaganda sayap kanan.

Dikutip dari rt.com pada Senin, 23 Juli 2018, Ozil mengatakan pertemuannya dengan Erdogan bukan pertemuan politik. Pertemuan itu hanya sebuah pertemuan sederhana karena Ozil masih keturunan Turki.

Ayah Ozil, Mustafa Ozil adalah imigran dari Turki yang merantau ke Jerman pada 1967. Ibu Ozil, Gulizar, melahirkan Ozil di Gelsenkirchen sebuah wilayah di Jerman barat pada 1988.

"Saya punya dua hati; satu Jerman dan satu Turki. Ibu selalu mengajarkan agar saya menghormati dan tidak pernah melupakan dari mana saya berasal," kata Ozil.

Baca: Liburan Pilih Umrah, Mesut Ozil jadi Buruan Selfie Jemaah

Koleksi sepatu Mesut Ozil. Sumber. youtube

Dalam kicauannya, Ozil menjelaskan pertemuan pada Mei 2018 dilakukan di London, Inggris bersama rekan pemain sepak bola asal Jerman lainnya, Ilkay Gundogan. Dia mengakui, pernah bertemu Erdogan dalam beberapa kali kesempatan dan pertemuannya dengan Erdogan dilakukan pada Mei 2018 bukan pertemuan terkait politik atau pemilu. Melainkan untuk menghormati negara asal keluarganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pertemuan saya dengan Presiden Erdogan bukan untuk mendukung salah satu kebijakan. Setiap kali bertemu, kami selalu membicarakan topik yang sama, yakni sepak bola karena dia juga bermain sepak bola waktu masih muda," kata Ozil.

Ozil menyadari banyak orang membicarakan penampilannya di Piala Dunia, ada yang memuji tetapi tidak sedikit pula yang mengkritik. Jika surat kabar menemukan kesalahan dalam permainannya, Ozil pun mengatakan bisa menerima masukan itu karena dia bukan pemain sepak bola yang sempurna. Kritikan baginya adalah motivasi untuk bekerja dan berlatih lebih keras. Namun Ozil menegaskan sangat tidak bisa menerima jika media-media di Jerman terus-menerus menyalahkan garis keturunannya yang berdarah Turki.

Baca: Kecewa, Mesut Ozil Pensiun Dari Timnas Jerman

"Jelas sekali media di Jerman menggunakan latarbelakang keluarga saya dan foto saya dengan Presiden Erdogan sebagai propaganda sayap kanan untuk mempolitisasi. Ini melanggar ranah pribadi saya yang seharusnya tidak boleh dilanggar," kata Ozil.

Ozil lantas membandingkan dengan pemain Piala Dunia lainnya dari Jerman, Lothar Matthaus, yang bertemu dengan pemimpin dunia lainnya tetapi sepi dari kritikan media. Disela-sela berlangsungnya Piala Dunia 2018, Matthaus bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

10 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

12 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

13 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.