TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain gelandang tim nasional sepak bola Jerman, Mesut Ozil, bereaksi atas pemberitaan media Jerman yang dinilai telah menyerangnya. Menurut Ozil media di Jerman telah mengkaitkan latar belakang Turkinya dan pertemuannya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebagai propaganda sayap kanan.
Dikutip dari rt.com pada Senin, 23 Juli 2018, Ozil mengatakan pertemuannya dengan Erdogan bukan pertemuan politik. Pertemuan itu hanya sebuah pertemuan sederhana karena Ozil masih keturunan Turki.
Baca Juga:
Ayah Ozil, Mustafa Ozil adalah imigran dari Turki yang merantau ke Jerman pada 1967. Ibu Ozil, Gulizar, melahirkan Ozil di Gelsenkirchen sebuah wilayah di Jerman barat pada 1988.
"Saya punya dua hati; satu Jerman dan satu Turki. Ibu selalu mengajarkan agar saya menghormati dan tidak pernah melupakan dari mana saya berasal," kata Ozil.
Baca: Liburan Pilih Umrah, Mesut Ozil jadi Buruan Selfie Jemaah
Koleksi sepatu Mesut Ozil. Sumber. youtube
Dalam kicauannya, Ozil menjelaskan pertemuan pada Mei 2018 dilakukan di London, Inggris bersama rekan pemain sepak bola asal Jerman lainnya, Ilkay Gundogan. Dia mengakui, pernah bertemu Erdogan dalam beberapa kali kesempatan dan pertemuannya dengan Erdogan dilakukan pada Mei 2018 bukan pertemuan terkait politik atau pemilu. Melainkan untuk menghormati negara asal keluarganya.
"Pertemuan saya dengan Presiden Erdogan bukan untuk mendukung salah satu kebijakan. Setiap kali bertemu, kami selalu membicarakan topik yang sama, yakni sepak bola karena dia juga bermain sepak bola waktu masih muda," kata Ozil.
Ozil menyadari banyak orang membicarakan penampilannya di Piala Dunia, ada yang memuji tetapi tidak sedikit pula yang mengkritik. Jika surat kabar menemukan kesalahan dalam permainannya, Ozil pun mengatakan bisa menerima masukan itu karena dia bukan pemain sepak bola yang sempurna. Kritikan baginya adalah motivasi untuk bekerja dan berlatih lebih keras. Namun Ozil menegaskan sangat tidak bisa menerima jika media-media di Jerman terus-menerus menyalahkan garis keturunannya yang berdarah Turki.
Baca: Kecewa, Mesut Ozil Pensiun Dari Timnas Jerman
"Jelas sekali media di Jerman menggunakan latarbelakang keluarga saya dan foto saya dengan Presiden Erdogan sebagai propaganda sayap kanan untuk mempolitisasi. Ini melanggar ranah pribadi saya yang seharusnya tidak boleh dilanggar," kata Ozil.
Ozil lantas membandingkan dengan pemain Piala Dunia lainnya dari Jerman, Lothar Matthaus, yang bertemu dengan pemimpin dunia lainnya tetapi sepi dari kritikan media. Disela-sela berlangsungnya Piala Dunia 2018, Matthaus bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.