TEMPO.CO, Jakarta - Maria Butina yang dituding agen intelijen Rusia di Amerika Serikat dilaporkan menyusup ke sejumlah organisasi berpengaruh termasuk Asosiasi Senjata AS atau NRA demi menggolkan kepentingan Rusia.
NRA merupakan salah satu organisasi yang sangat berpengaruh dalam perpolitikan di AS. Menurut Business Insider.sg tanggal 20 Februari lalu, NRA merepresentasikan sekitar seperlima warga AS yang memiliki senjata.
Baca: Maria Butina, Aktivis Senjata, Model, dan Intel Rusia di AS
Selama beberapa dekade, NRA telah sukses memblokade langkah pemerintah AS termasuk riset yang didanai pemerintah tentang kekerasan senjata dan larangan penggunaan senjata. NRA berpijak pada Amandemen Kedua sebagai alasan untuk melindungi pemilik senjata.
Baca: Organisasi Teens for Gun Reform berbaring di depan Gedung Putih pada Senin, 19 Februari 2018 meminta kontrol senjata pasca penembakan massal 17 orang siswa dan staf sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2018. Politiciandirect.com.
NRA menghabiskan jutaan dollar untuk mempengaruhi Kongres dan Gedung Putih untuk meloloskan agendanya. Keberanian NRA mengeluarkan uang masih terus berlangsung.
NRA mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk melakukan lobi demi memperluas hak-hak kepemilikan senjata dalam dua kwartal pertama tahun 2017 seperti terjadi pada 2016.
Baca: Demi Bebaskan Maria Butina, Kemenlu Rusia Lakukan Ini di Twitter
Menurut data Center for Responsive Politics tahun 2017, total dana untuk lobi yang dikeluarkan NRA US$ 5,1 juta atau setara dengan Rp 73,84 miliar.
Selama kampanye pemilihan presiden AS tahun 2016, NRA berkontribusi miliaran dollar untuk sejumlah kandidat yang mendukung perluasan hak-hak bersenjata dan menarget siapa saja yang mengancam untuk mengendalikan atau mengatur hak-hak memiliki senjata. NRA di belakang Donald Trump dan menentang kelompok oposisi Demokrat pendukung Hillary Clinton.
81 anggota Kongres yang paling banyak mendapat kontribusi dari NRA. Mereka semua merupakan anggota partai Republik.
Presiden Donald Trump memegang catatan saat melakukan pertemuan dengan sejumlah siswa sekolah menengah dan guru di Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, 21 Februari 2018. Trump mendengar cerita siswa dan orang tua yang terkena dampak penembakan mematikan di sekolah Florida. (AP Photo/Carolyn Kaster)
NRA didirikan tahun 1871. Awalnya NRA tidak begitu mempengaruhi kebijakan hingga seabad kemudian, asosiasi ini mulai mempengaruhi kebijakan pemerintah ketika munculnya Undang-undang Pengawasan Senjata tahun 1968. Sejak itu, NRA semakin aktif mempengaruhi perpolitikan AS.
Baca: Maria Butina, Intel Rusia Gunakan Seks Pengaruhi Politikus AS
NRA kemudian mendirikan Komisi Aksi Politik untuk mendukung hak-hak politikus memiliki senjata dan ikut mengadvokasi pengendalian senjata di AS.
Tahun 1977, NRA secara signifikan bertumbuh dan mulai beraliansi dengan anggota Kongres dari kubu konservatif untuk mendorong pembuatan peraturan yang mendukung kepemilikan senjata. NRA memanfaatkan kekuatan akar rumput sebagai anggotanya di seluruh AS.
Hingga sekarang, Asosiasi Senjata Amerika Serikat ini dituding secara agresif melakukan taktik melobi dan membuat retorika-retorika dramatis untuk mendorong opini rakyat AS dengan isu melindungi dan membela Konstitusi AS.