TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, memperingatkan Israel mengenai konsekwensi penghancuran Al-Khan Al-Ahmar, sebuah desa Palestina di daerah pendudukan di sebelah timur Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu, 18 Juli 2018, Mogherini mengatakan, Uni Eropa memantau situasi di sana secara dekat. "Desa ini berada di kawasan yang sangat sensitif," ucapnya melalui pernyataan seperti dikutip Middle East Monitor.
Baca: Uni Eropa Panggil Dubes Israel
Anak-anak membawa bendera Palestina saat belajar di antara puing-puing bangunan sekolah mereka di desa Abu Nuwar, Tepi Barat, Palestina, 4 Februari 2018. AP Photo/Mahmoud Illean
Mogherini menjelaskan, rencana Israel membangun sebuah kawasan permukiman baru bertentangan dengan hukum internasional. "Keputusan Israel dapat mengancam solusi dua negara dan perdamaian abadi di Palestina," paparnya.Anak-anak belajar di antara puing-puing bangunan sekolah mereka di desa Abu Nuwar, Tepi Barat, Palestina, 4 Februari 2018. Bangunan sekolah mereka yang didirikan di sebuah komunitas Badawi itu dihancurkan oleh tentara Israel. setelah tentara Israel menghancurkan sebuah sekolah kelas dua di sebuah komunitas Badui di Tepi Barat, Minggu, 4 Februari 2018. AP Photo/Mahmoud Illean
Untuk itu, Mogherini mendesak Israel mempertimbangkan kembali keputusan penghacuran desa tersebut dan mengindahkan hukum internasional.
Baca: EU Menolak Hukuman Mati Israel terhadap Warga Palestina, Kenapa?
Middle East Monitor dalam laporannya menyebutkan, saat ini, Desa Al-Khan Al-Ahmar dihuni sekitar 192 warga Palestina. Di desa tersebut terdapat sebuah sekolah yang melayani pendidikan bagi 170 siswa di sekitarnya. Namun desa ini dikelilingi oleh permukiman Israel.