TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI memastikan TKI yang diduga mengalami penyekapan oleh majikannya di kota Manamah, Bahrain, sudah diselamatkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bahrain. Identtias lengkap TKI itu tidak dipublikasi, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, hanya mengatakan TKI tersebut seorang perempuan dan sudah berada di tempat penampungan KBRI Bahrain.
"Ada kasus penyekapan yang terjadi di Bahrain, di kota Manamah dan dalam waktu 24 jam Pak Dubes sudah mengambil saudara kita tersebut. Sekarang dia sudah berada di KBRI," ungkap Retno, dalam acara bincang bersama sahabat museum di Museum Konferensi Asia-Afrika Bandung, Sabtu, 14 Juli 2018.
Baca: Indonesia Tanggapi Video Penyiksaan TKI di Hong Kong
Sebelumnya, KBRI Bahrain mendapat laporan seorang TKI mengalami penyekapan di kota Manamah dan segera menghubungi otoritas setempat untuk mengamankan TKI tersebut. Retno mengungkapkan penyekapan ini terkait masalah pekerjaan. Saat ini kepulangan TKI tersebut ke Indonesia masih dalam proses administrasi dan kasusnya masih diselidiki pihak KBRI dan otoritas Bahrain.
"Saya langsung menghubungi perwakilan terdekat dan kebetulan kejadiannya di kota Manamah, sehingga kita kontak KBRI yg ada di Manamah. Kemudian kita berkomunikasi dengan otoritas setempat dan akhirnya korban sudah ada di shelter KBRI," ungkap Retno.
Baca: Kekerasan TKI Marak, Migrant Care: Aturan Pengiriman Longgar
Namun Retno Marsudi belum memastikan apakah ini betul kasus penyekapan karena masih menyelidiki laporan penyekapan ini. Menurut laporan yang berkembang, tindak penyekapan sudah lama terjadi namun Retno kembali belum mau menjelaskan secara rincian karena KBRI masih menunggu hasil penyelidikan otoritas berwenang di Bahrain.
"Laporan penyekapan namun belum tentu kondisinya penyekapan. Untuk itu yang kita lakukan pertama kali menghubungi KBRI yang bersangkutan dan bekerjasama otoritas setempat untuk mengamankan TKI dan kemudian masuk proses penyelidikan untuk mengetahui apa yg dialami korban untuk mengkonfirmasi laporan," ungkap Retno Marsudi.