TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas penegak hukum Amerika Serikat mengidentifikasi tersangka pelaku penembakan di kantor media Capital Gazette, Maryland, Amerika, dengan menggunakan teknik pengenalan wajah.
Tersangka dalam insiden pada Kamis, 28 Juni 2018, diketahui bernama Jarrod Warren Ramos, 38 tahun, dan tinggal di Laurel, Maryland. Dalam aksi kejinya itu, lima orang tewas, termasuk redaktur Rob Hiaasen, yang mulai bekerja di Capital Gazette sejak 2010 sebagai asisten redaktur. Tiga orang dikabarkan mengalami luka tembak serius.
Baca:
Penembakan di Capital Gazette, Amerika, Polisi Bereaksi Cepat
Penembakan di Capital Gazette, Amerika, 5 Tewas 3 Luka Serius
Unjuk Rasa di Amerika Serikat, Polisi Tembak Mati Remaja 17 Tahun
Menurut pihak berwenang, Ramos tidak dapat diidentifikasi menggunakan sidik jarinya karena ada masalah dengan mesin. Jadi petugas menggunakan teknologi pengenalan wajah. Namun, tidak jelas apakah pengenalan wajah itu dari foto atau saksi.
Seorang pelaku kulit putih menembaki karyawan media Capital Gazette, Annapolis, Maryland, Amerika Serikat, pada Kamis, 28 Juni 2018, dan menewaskan lima orang karyawan serta melukai serius tiga karyawan lainnya. WBAL - Tv
Sumber penegak hukum pada awalnya mengatakan tersangka diduga memotong jari-jarinya dengan maksud agar tidak bisa diidentifikasi tetapi kemudian mengklarifikasi pernyataan itu.
Baca:
Motif Penembakan: Dendam ke YouTube Amerika Serikat
Penembakan Massal di Amerika, 17 Siswa Sekolah Tewas
Setelah diidentifikasi dengan pengenalan wajah, sumber di polisi menyebut tersangka berciri pria kulit putih berusia 30-an. Kemudian ditetapkan pria itu bernama Jarrod Ramos.
"Dia tidak membawa dompet atau identifikasi dan pada awalnya tidak bekerja sama dengan pihak berwenang," kata Wakil Kepala Departemen Kepolisian Anne Arundel, Bill Krampf, seperti dilansir ABC News pada 28 Juni 2018.
Krampf menggambarkan penembakan itu sebagai serangan yang ditargetkan dan mengatakan pria bersenjata itu mencari korbannya saat ia berjalan melalui tingkat bawah gedung kantor di mana ruang redaksi berada.
Motif penembakan belum jelas, namun media Capital Gazette melansir Ramos diketahui pernah bermasalah dengan media ini dan mengajukan gugatan pencemaran nama baik pada 2012. Ketika itu kasusnya ditolak pengadilan.