TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Militer Manbij mengatakan tidak boleh ada pasukan Turki atau tentara NATO yang disiagakan di kota strategis Manbij, meskipun Turki dan Amerika Serikat sepakat untuk menarik milisi Kurdi dari Manbij, Suriah.
Pernyataan ini disampaikan Mohammed Abu Adel, Ketua Dewan Militer Manbij, setelah pertemuan dengan perwakilan militer Amerika Serikat ke Manbij termasuk komandan pasukan Amerika Serikat anti-ISIS, Mayor Jenderal James Jarrard dan mantan diplomat Timur Tengah, Willam Roebuck.
Baca: Turki - Amerika Serikat Sepakat Tarik Kurdi dari Manbij Suriah
Abu Adel mengatakan menurut rincian yang dibahas dengan delegasi Amerika Serikat, patroli bersama Amerika Serikat-Turki hanya akan berlangsung di sepanjang garis depan yang sudah yakni antara kota strategis dan daerah lain yang dikuasai Turki di barat.
"Jika patroli hanya di garis depan, kami tidak punya masalah dengan itu. Tapi tidak di dalam kota," kata Abu Adel seperti dilaporkan Associated Press, 8 Juni 2018.
Ilham Ahmed, pejabat senior Kurdi mengatakan delegasi Amerika Serikat telah memberikan jaminan tidak ada pasukan Turki atau milisi dukungan Turki yang akan memasuki Manbij.
Baca: Turki Ancam Serang Prancis karena Dukung Kurdi
Komandan pasukan AS anti-ISIS, Mayjen James Jarrard (tengah) dan mantan Diplomat Timur Tengah, William Roebuck, saat kunjungan ke kota Manbij, di Provinsi Aleppo, Suriah, Kamis 7 Juni 2018.[Hawar News via AP]
Namun Departemen Luar Negeri AS menolak untuk menanggapi pertemuan delegasi Amerika Serikat di Suriah, selain mengatakan bahwa kesepakatan Manbij akan dilakukan berdasarkan kondisi di lapangan dalam pendekatan secara bertahap.
"Rincian lebih lanjut dari pengaturan itu akan ditentukan selama proses implementasi," kata Departemen Luar Negeri.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan mereka (Dewan Militer Manbij) tidak mengantisipasi bahwa pasukan Turki akan secara teratur dikerahkan di Manbij, meskipun mereka tidak memenuhi janji secara khusus. Mereka mengatakan Amerika Serikat menjamin dewan militer setempat bahwa keputusan semacam itu harus disetujui demi semua pihak, termasuk dewan militer Manbij.
Baca: Amerika Serikat-Turki Bentuk Kelompok Kerja untuk Manbij Suriah
Para pejabat Turki menyarankan rencana telah disusun di mana penarikan akan selesai dalam waktu enam bulan, yakni dimulai pejuang Kurdi menyerahkan senjata mereka ketika mereka meninggalkan Manbij. Seorang pejabat Turki mengatakan Turki akan meninjau penarikan itu sebelum dewan baru dibentuk untuk mengelola kota multietnis, yang telah dijalankan oleh Dewan Militer Manbij dan administrasi sipil yang berafiliasi sejak 2016.
Para pejabat AS tidak akan membahas apakah pasukan Kurdi harus menyerahkan senjata mereka dan bersikeras bahwa rencana tersebut hanya memasukkan perkiraan jadwal berdasarkan peristiwa di lapangan dan tidak ada tenggat waktu yang keras. Para pejabat AS mengatakan patroli bersama Amerika Serikat-Turki akan dikirim sesuai garis demarkasi yang sudah ada sebelumnya di sekitar Manbij, dalam latihan untuk membangun kepercayaan yang membuka jalan bagi penarikan pasukan.