TEMPO.CO, Jakarta - Turki dan Amerika Serikat sepakat terhadap sebuah rencana penarikan milisi Kurdi, kelompok yang dituding sebagai teroris oleh Ankara, dari Manbij kota di utara Suriah. Kesepakatan itu dicapai berkat pertemuan antara Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Washington DC, Senin, 4 Juni 2018.
"Kedua belah pihak setuju melakukan kerja sama untuk mengakhiri perselisihan bilateral atas kehadiran pasukan Unit Pertahanan Rakyat (YPG) di Manbij," tulis Al Jazeera, Selasa, 5 Juni 2018.
Baca: Amerika Serikat Bantah Bersepakat dengan Turki Soal Manbij
Militan Kurdi YPG siap mempertahankan Manbij setelah pasukan Turki menyerang Afrin [Reuters]
Ankara memasukkan YPG ke dalam daftar teroris, sementara Washington memandang kelompok ini sebagai sekutu kunci dalam memerangai ISIS. YPG mendapatkan dukungan penuh dari Amerika Serikat untuk bertempur melawan ISIS di Manbij. Mereka mendirikan benteng pertahanan di wilayah utara Suriah itu pada 20165.
"Selain mendapatkan dukungan senjata, pasukan Amerika Serikat juga memberikan pelatihan militer."Sheen Ibrahim, Pasukan Kurdi dari Unit Perlindungan (YPG) bersama anggota lainnya saat berpatroli di Raqqa, Suriah, 16 Juni 2017. REUTERS/Goran Tomasevic
Sementara itu, situs berita ekurd.net dalam laporannya menyebutkan, YPG tulang punggung Pasukan Demokratik Suriah, sekutu Kurdi-Arab yang berhasil mengusir ISIS dari Suriah dengan bantuan Amerika Serikat.
Baca: Turki Desak Amerika Serikat Tarik Pasukannya dari Manbij
Turki yakin bahwa Partai Persatuan Demokratik Kurdi (PYD) di Suriah dan sayap militer YPG memiliki ikatan dengan organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK). Partai ini, tulis Al Jazeera, menggelorakan perang selama bertahun-tahun melawan militer Turki mengakibatkan puluhan ribu orang tewas.