TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Turki menggelar pertemuan di Ankara pada Jumat 25 Mei, sebagai bagian dari kerjasama untuk menyelesaikan perselisihan kedua negara soal keberadaan milisi Kurdi di kota Manbij, Suriah. Kedua sekutu NATO ini telah mencapai konsensus mengenai rancangan kerjasama keamanan di Manbij.
"Kedua pihak menguraikan kontur utama dari peta jalan untuk kerja sama lebih lanjut mereka dalam menjamin keamanan dan stabilitas di Manbij," kata pernyataan gabungan yang ditulis dalam twitter kedutaan besar Amerika Serikat di Turki, seperti dilaporkan Sputniknews, 26 Mei 2018.
Baca: Didesak Turki, Amerika Serikat Tolak Tarik Pasukan dari Manbij
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, akan mempertimbangkan rekomendasi dari kelompok kerja yang dibentuk mulai 4 Juni.
Kelompok kerja di Manbij, Suriah, dibentuk setelah Menteri Luar Negeri Turki, Cavusoglu, dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bertemu pada Februari. Pada Maret, diplomat Turki melakukan kunjungan ke Washington sebagai bagian dari rencana pembentukan kelompok kerja.
Peta Manbij. google.com
Kini kota Manbij dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat, YPG, yang dianggap Turki sebagai afiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai organisasi teroris di Turki.
Pada awal Mei, Erdogan berjanji untuk tidak menyerah pada organisasi teroris di Suriah utara dan memperingatkan bahwa angkatan bersenjata Turki siap untuk misi baru.
Baca: 3 Tentara Amerika Serikat Tewas Kena Bom di Suriah
Pada akhir Maret, kota Suriah Afrin sepenuhnya duduki oleh pasukan Turki sebagai bagian dari Operasi Olive Branch, sebagai tanggapan terhadap keputusan Amerika Serikat mengerahkan 30 ribu personel yang mayoritas terdiri dari milisi Kurdi, yang akan dikerahkan di perbatasan Suriah dengan Turki. Sementara terdapat 2.000 pasukan Amerika Serikat di Manbij. Turki mengklaim tujuan operasi militer untuk mengamankan perbatasannya dengan Suriah dari milisi YPG yang didukung Amerika Serikat.
Erdogan berulang kali mengancam memperluas serangan ke wilayah Suriah lain terutama Manbij dan Idlib, kecuali Washington menarik milisi Kurdi dari wilayah itu.