TEMPO.CO, Jakarta - Turki mendesak Amerika Serikat menarik semua personel militernya dari kawasan Manbij, utara Suriah, setelah Ankara mengumumkan akan menekan posisi militer Kurdi Suriah di daerah tersebut.
Baca: Operasi Melawan Kurdi, Turki Akan Gempur Hingga ke Irak
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara setelah melakukan salat jenazah dalam upacara pemakaman Sersan Musa Ozalkan, yang gugur dalam tugas operasi militer "Ranting Zaitun", yang berbasis di Afrin Suriah, Ankara, Turki, 23 Januari 2018. AP Photo/Burhan Ozbilici
Laporan media lokal menyebutkan, pada Sabtu, 27 Januari 2018, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Amerika segera menarik diri dari Manbij.
"Amerika Serikat perlu mengambil langkah nyata, bukan sekadar kata-kata dengan mengakhiri dukungannya terhadap kelompok bersenjata Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG)," demikian Al Jazeera melaporkan.
Militan Kurdi YPG siap mempertahankan Manbij setelah pasukan Turki menyerang Afrin [Reuters]
"Amerika Serikat harus memotong bantuannya untuk organisasi teroris," kata Cavusoglu kepada wartawan di Antalya, seperti dikutip koran Hurriyet.
Baca: Diserbu Turki, Kurdi PKK di Afrin Nyamar Jadi Warga Sipil
Turki melancarkan operasi militer bersama Tentara Pembebasan Suriah (FSA) pada Sabtu, 20 Januari 2018, untuk memerangi kelompok Kurdi di Afrin, utara Suriah.