TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan, mereka menyambut dengan senang hati warga Qatar yang ingin menunaikan ibadah umrah di negaranya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin, 4 Juni 2018, sebagaimana disiarkan kantor berita Saudi Press Agency, Kerajaan Arab Saudi mengatakan, meskipun ada sikap negatif dari pemerintah Qatar, namun Arab Saudi tetap mengizinkan warga Qatar menjalankan ibadah umrah.
Baca: Arab Saudi Larang Jemaah Umrah Qatar Masuki Masjidil Haram
Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
"Silahkan datang dan mendaftar di bandar udara internasional King Abduaziz di Jeddah," bunyi pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Senin.
Kementerian juga mengungkapkan, sekitar tujuh juta umat muslim dari berbagai negara di seluruh dunia akan menjalankan umrah dengan mudah, nyaman, tenang dan aman sebagaimana tahun lalu.
Menurut Kementerian, warga negara dan penduduk Qatar dipersilahkan datang ke Arab Saudi melalui bandar udara internasional King Abdulaziz di Jeddah menggunakan berbagai perusahaan maskapai kecuali Qatar Airlines selama bulan suci Ramadan tahun ini.Umat Muslim melakukan tawaf mengelilingi kakbah dalam menjalankan ibadah umrah di tengah bulan suci Ramadan di Mekkah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
"Kami senantiasa menyediakan layanan dan fasilitas bagi para jamaah umrah dan yang datang dari berbagai negara di dunia," jelas Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebagaimana dikutip Al Arabiya.
Baca: Umroh dengan Qatar Airways Distop, Retno: Dampak Belum Signifikan
Arab Saudi dan Qatar tidak memiliki hubungan diplomatik setelah pemutusan hubungan pada Juni 2017. Sikap Arab Saudi itu disusul oleh sekutunya di Teluk yakni Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir.
Pemutusan hubungan tersebut didasari atas tudingan Arab Saudi dan sekutunya terhadap Qatar yang dianggap mendukung gerakan terorisme dan terlalu dekat dengan Iran. Tuduhan itu dibantah Qatar.