TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi melarang unta dan domba milik penduduk Qatar melewati perbatasan. Padahal, selama ini penduduk Qatar selalu membawa hewan ternak mereka ke padang penggembalaan milik Arab Saudi. Larangan ini dikeluarkan seiring dengan perselisihan antara Qatar dan sejumlah negara di Timur Tengah.
Seperti dilansir dari BBC, seorang pejabat Qatar bernama Jassim Qattan mengatakan ada sekitar 15 ribu unta dan 10 ribu domba yang melewati perbatasan kedua negara. Pada Senin, 19 Juni 2017, 25 ribu ekor unta telah kembali ke Qatar.
Video yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan sekumpulan unta melintasi perbatasan gurun Arab Saudi dan Qatar. Memang banyak penduduk Qatar menjaga ternak mereka di Arab Saudi karena kerajaan teluk kecil itu tidak memiliki cukup padang rumput.
Tempat penampungan darurat dengan tangki air dan makanan ternak telah disiapkan di Qatar. Penampungan itu akan digunakan sampai pemerintah mendapat tempat yang sesuai untuk hewan-hewan ternak tersebut. Ahli hewan, supir, dan personel lainnya sudah dikerahkan guna membantu peternak.
Langkah Arab Saudi ini memicu kemarahan di peternak Qatar. "Kami hanya ingin menjalani hari-hari kami. Pergi ke Arab Saudi, merawat unta kami, dan kembali mengurus keluarga kami," ujar Ali Magareh, 40 tahun.
Ali menambahkan, para peternak tak ingin terlibat dalam konflik politik antarkedua negara. "Kami tidak senang," ucapnya.
Awal bulan ini, Arab Saudi dan sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Alasannya, Qatar dianggap telah mendukung keberadaan kelompok ekstremis Islam. Pemerintah Qatar dengan tegas menolak tuduhan itu.
BBC | DIKO OKTARA