Jakarta- Empat orang bersenjata diklaim jaringan ISIS menggempur sebuah gereja di Grozny, republik Chechnya, Rusia. Serangan ini menewaskan tiga orang, satu orang jemaat gereja, dan dua petugas polisi.
Baca: Pertahanan Rusia Dijebol, ISIS Bom Supermarket di St.Petersburg
Para pelaku menyerang gereja pada Sabtu 19 Mei 2018. Komite Investigasi Rusia menjelaskan, ketiga korban dilaporkan tewas di tempat dalam baku tembak dengan polisi.
Pemimpin republik Chechnya, Ramzan Kadyrov mendatangi tempat kejadian segera setelah mengetahui kabar penyerangan ini. Ia menemukan selain senjata api, para penyerang itu membawa senjata tajam, kapak, dan bom rakitan.
Baca: Rusia Tuduh AS Latih Eks ISIS untuk Kacaukan Suriah
“Anda dapat mencoba lakukan tindakan apa pun untuk merusak kemanan warga Grozny dan permukiman lainnya, tapi siapapun yang membuat langkah pertama untuk melakukannya, akan segera saya hancurkan," kata Karidov seperti dilaporkan Reuters,
Ini bukan kali pertama Chechnya mendapatkan serangan dari kelompok Islam ekstrim. Banyak warganya yang menjalin hubungan dengan kelompok militan ISIS, beberapa di antaranya bahkan rela pergi ke Suriah dan Irak untuk berperang bersama ISIS.
Baca: Pendukung ISIS Bergembira Saksikan Ledakan di Rusia
Tak berselang lama setelah penyerangan gereja di Chechnya, ISIS mengaku sebagai dalang penyerangan di wilayah padat muslim ini. Melalui portal berita milik mereka, Amaq News Agency, mengklaim aksi serangan terhadap gereja di Rusia adalah perbuatan mereka. Tetapi grup yang bertujuan mendirikan negara Islam ini tidak menyertakan bukti-bukti dalam pernyataannya.
REUTERS | NEW YORK TIMES | ARIGI