TEMPO.CO, Jakarta - Negara Barat dilaporkan telah mengetahui dan menganalisa agen syaraf Rusia, Novichok, yang digunakan untuk meracuni mantan mata-mata dan putrinya di Inggris, berasal dari sampel yang diperoleh Jerman pada 1990-an. Sejumlah media Jerman melaporkan perihal pengetahuan negara-negara barat atas Novichok jauh hari sebelum insiden peracunan Sergei Skripal, seperti dilansir Reuters, 17 Mei 2018.
Dalam laporan surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, surat kabar mingguan Die Zeit, dan televisi NDR dan WDR mengatakan badan mata-mata Jerman Bundesnachrichtendienst (BND) telah mengamankan sampel dari agen saraf Novichok dari seorang ilmuwan Rusia.
Sampel dianalisa di Swedia dan formula kimianya diberikan kepada pemerintah Jerman dan militer, laporan itu mengutip sumber yang mengatakan. Negara-negara Barat menggunakan informasi tersebut untuk membantu mengembangkan tindakan balasan.
Baca: Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya
Lambang Badan Intelijen Federal Jerman BND saat perayaan ulang tahun ke-10 di Berlin, Jerman, 28 November 2016. [REUTERS/Hannibal Hanschke]
Laporan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana Inggris mampu menganalisa racun yang dikatakannya digunakan untuk menyerang mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Inggris pada Maret.
Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia
Inggris menyalahkan Rusia atas keracunan itu. Lebih dari 20 negara Barat telah menunjukkan dukungan mereka untuk London dengan mengusir diplomat Rusia, dan ini menjadi pengusiran terbesar sejak Perang Dingin.
Moskow membantah terlibat dalam peracunan dan mengatakan London tidak memaparkan bagaimana menyelidiki racun itu.
"Penemuan tentang senjata khusus yang dikenal sebagai Novichok dan dikembangkan di bekas Uni Soviet sebagian besar berasal dari operasi rahasia BND yang tidak diketahui sebelumnya," tulis laporan gabungan media Jerman.
Baca: Republik Ceko Pecat Kepala Laboratorium Penguji Novichok
Juru bicara kementerian pertahanan Jerman mengatakan militer Jerman meneliti bagaimana perlindungan terhadap bahan kimia, biologi, radioaktif dan senjata nuklir, sesuai dengan hukum internasional, tetapi ia tidak dapat memberikan rincian soal bagaimana melindungi anggota militer dan penduduk Jerman. BND juga menolak mengomentari laporan tersebut.
Petugas mencari petunjuk racun Novichok. [REUTERS/Peter Nicholls]
Sementara mengutip dari Russia Today, 17 Mei 2018, badan intelijen Jerman memperoleh racun formula Novichok yang dijuluki sebagai "salah satu senjata kimia paling mematikan yang pernah dikembangkan" dari seorang pembelot Rusia di awal 1990an.
Seorang ilmuwan Rusia menyediakan intelijen Jerman dengan informasi tentang formula pengembangan Novichok untuk beberapa waktu setelah runtuhnya Uni Soviet.
Sampel akhirnya diselundupkan oleh istri ilmuwan dan dikirim oleh Jerman ke laboratorium kimia Swedia. Mengikuti analisa sampel, para ahli Swedia menetapkan formula substansi yang kemudian mereka serahkan ke Jerman.
Atas perintah Kanselir Jerman Helmut Kohl, BND kemudian membagikan formula itu dengan "sekutu terdekat" Berlin, termasuk dinas intelijen AS dan Inggris. Kemudian, Inggris, AS dan Jerman dilaporkan menciptakan unit khusus yang ditugaskan untuk mempelajari substansi, termasuk didalamnya perwakilan dari Perancis, Kanada dan Belanda.
"Beberapa negara NATO secara rahasia memproduksi agen kimia dalam jumlah kecil," empat media Jerman melaporkan, dan diduga untuk mengembangkan tindakan pencegahan yang diperlukan. Namun, belum jelas negara mana saja yang terlibat dalam produksi Novichok.
Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]
Sampel dari agen saraf terutama dipelajari oleh spesialis Inggris di laboratorium Porton Down. Inilah mengapa Inggris diduga terlampau cepat bahwa Novichok adalah zat yang digunakan untuk meracuni mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia pada Maret.