TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo terbang ke Israel untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netayahu, Ahad, 29 April 2018. Agenda itu menyusul pertemuannya dengan sejumlah pejabat Arab Saudi, termasuk dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Sabtu 28 April 2018.
Al Jazeera melaporkan, selama lawatannya ke Timur Tengah, Pompeo mengecam Iran terkait dengan program nuklir negeri itu. Bahkan Gedung Putih, kata Pompeo, akan keluar dari kesepakatan yang pernah diteken pada 2015 bersama negara-negara superkuat.
Baca: Menlu Amerika Serikat Tiba di Arab Saudi, Kunjungi Israel
Presiden AS Donald Trump, Ibu Negara AS Melania Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron saling berbincang sebelum upacara penanaman pohon di halaman Gedung Putih di Washington, AS, 23 April 2018. Kunjungan kenegaraan Emmanuel Macron ke AS diharapkan bisa meyakinkan Trump agar tidak mangkir dari kesepakatan nuklir Iran. AP Photo/Andrew Harnik
Menurut Pompeo, Iran menjadi sumber ketidakstabilan Timur Tengah, termasuk melalui dukungan negeri itu terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad dan pemberontak Houthi di Yaman.
"Kami menaruh perhatian penuh terhadap eskalasi berbahaya ancaman Iran terhadap Israel dan kawasan, serta ambisi Iran mendominasi Timur Tengah. Amerika Serikat bersama Israel akan melawannya," kata Pompeo didampingi Netanyahu usai pertemuan selama dua jam di Tel Aviv.
Sementara itu, dari Iran diperoleh informasi, Presiden Hassan Rouhani menanggapi keras rencana Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir yang telah ditandatangani. Menurut Presiden Rouhani, kesepakatan nuklir yang bersejarah itu tidak bisa dirundingkan lagi.Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
"Kesepaktan nuklir atau lainnya yang sudah diteken tak bisa dinegosiasikan lagi dengan dalih apapun," katanya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon sebagaimana dikutip oleh situs kepresidenan Iran.
Baca: Menhan Israel Terbang ke Amerika Serikat Bicarakan Ekspansi Iran
Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Jepang termasuk Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan nuklir pada 2015 bersama Iran. Konsekwensinya, sanksi ekonomi dan perdagangan dicabut. Selain itu, aset Iran di luar negeri dicairkan kembali.