Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melawan Amerika Serikat, Rusia Hentikan Ekspor Titanium ke Boeing

image-gnews
Pesawat rahasia Boeing ditutup kain hitam. Kredit: Daily Mail
Pesawat rahasia Boeing ditutup kain hitam. Kredit: Daily Mail
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Federasi Rusia siap menantang sanksi yang bakal diterapkan Amerika Serikat dengan menghentikan ekspor titanium, komponen pembuat pesawat untuk raksasa perusahaan penerbangan Boeing. Demikian keterangan Senator Rusia, Sergey Ryabukhin, kepada media seperti dikutip Russian Today.

"Di antara bahan metal jarang ada di muka bumi yang diekspor Rusia ke Amerika Serikat adalah titanium, bahan yang dibutuhkan oleh Boeing," kata Ryabukhin kepada RIA Novosti. Dia menambahkan, "Rusia bisa juga melarang pengiriman mesin RD-180 yang digunakan oleh NASA dan Pentagon."

Baca: Amerika Vs Rusia: Sanksi Baru terhadap 2 Lembaga Intelijen

Pesawat generasi kelima PAK FA terbuat dari gabungan beberapa macam serat karbon yang diperkuat polimer. Penggunaan bahan ini untuk pertama kalinya digunakan dalam pembuatan sebuat pesawat. Bahan ini lebih ringan dari alumunium, lebih kuat dibanding titanium, dan empat atau lima kali lebih ringan dari pada baja. PAK FA empat kali lebih ringan dari pada pesawat tempur yang menggunakan bahan baja, karena 70% badan pesawat menggunakan bahan -bahan tradisional. tass.com

Menurutnya, mesin roket tersebut tidak hanya digunakan oleh NASA, tetapi juga oleh Petagon untuk kebutuhan satelitnya. "Itu maknanya, Amerika Serikat menggunakan mesin roket ini untuk meluncurkan satelit militernya," tegasnya.

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, sejumlah anggota Senat Rusia menyatakan sikap dalam menghadapi sanksi yang diterapkan Amerika Serikat.

Menurut Wakil Ketua Duma (Parlemen Rusia), Ivan Melnikov, balasan Rusia terhadap Amerika Serikat itu termasuk mengakhiri kerja sama di bidang industri nuklir, pembangunan pesawat perang dan jet luar angkasa.

"Rusia sanggup mengganggu kepentingan Amerika Serikat dengan cara menghentikan atau membatasi kerja sama di bidang luar angkasa atau dengan memotong pasokan komponen untuk pesawat Boeing dan menutup pasokan titanium," kata Petr Pushkarev, Kepala Analisa TeleTrade.Pesawat mata-mata Amerika Serikat, Boeing RB-47E Stratojet jatuh ditembak oleh MiG-15 Uni Soviet, di wilayah Timur Jauh, pada April 1955, Tiga awak pesawat mata-mata itu tewas. wikipedia.org

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pemerintah Rusia juga sedang menggodok usulan mengenai respon terhadap Amerika Serikat dan sekutunya di bidang ekonomi dan bisnis.

Dalam usulan tersebut, Rusia dapat menerapkan pelarangan perusahaan Amerika Serikat dan sekutunya terlibat dalam kerja sama ekonomi dengan swasta. Saat ini, sejumlah perusahaan swasta telah menempatkan bisnisnya di Rusia antara lain Goldman Sachs, JP Morgan, Credit Suisse, Morgan Stanley, BNP Paribas, UBS, Citi sejumlah bank asing lainnya.

Baca: Amerika Vs Rusia: Ryabkov Siapkan Sanksi Balasan

"Rusia mungkin juga membatasi suplai obat-obatan, tembakau dan alkohol dari Amerika Serikat," Russian Today melaporkan.

Sebagaimana data tahun lalu, kata juru bicara perusahaan Rusia Rostec, 40 persen suku cadang titanium pesawat terbang dijual ke Boeing dan 60 persen lainnya ke perusahaan pesaing, Airbus.

Baca: Vladimir Putin: Rudal Setan 2 Tak Bisa Dihancurkan Siapapun

"Kami memiliki usaha patungan dengan Boeing Amerika Serikat. Perusahaan tersebut berada di Ural dan Verkhnyaya Salda, yang memproduksi produk unik. Kami tidak menyediakan titanium, tetapi barang jadi berbahan titanium," kata Viktor Kladov kepada koran Rusia, Rossiyskaya Gazeta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

4 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

2 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

3 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.