TEMPO.CO, New York - Pemerintah Inggris meminta proses investigasi atas dugaan serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah terhadap warga Kota Douma, yang terletak di pinggiran Kota Damaskus.
“Inggris menginginkan adanya sebuah investigasi yang layak,” kata Karen Pierce, Duta Besar Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir Reuters, Selasa, 10 April 2018. Pierce mengatakan langkah ini diperlukan sambil tetap berkoordinasi dengan para sekutu.
Baca: Setelah Rusia, Amerika Sebut Jet Tempur Israel Serang Suriah?
Kota Douma merupakan basis pasukan anti-pemerintah Suriah dan berusaha mendongkel rezim Bashar al-Assad, Presiden Suriah saat ini.
Baca: Rusia Tuding Jet Tempur Israel Mengebom Pangkalan Udara Suriah
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, malah meminta tim investigasi dari lembaga pengawas penggunaan senjata kimia global segera datang ke Suriah paling cepat Selasa.
Dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Nebenzia menuturkan, "Tidak ada serangan senjata kimia."
Rusia merupakan pendukung Suriah dalam perang yang telah berlangsung sejak 2011 ini.
“Kami telah mengerahkan pasukan atas permintaan pemerintah Suriah yang sah,” kata dia sambil mengingatkan Amerika Serikat akan mendapat balasan setimpal jika menyerang Suriah secara militer.
Duta Besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan negaranya mengecam serangan senjata kimia itu. “Kita telah mencapai momen dunia harus melihat keadilan ditegakkan,” ujarnya.
Presiden Amerika Donald Trump mempertimbangkan tindakan terhadap pemerintah Suriah pasca-terjadinya serangan kimia terhadap warga Kota Douma.
“Kita akan membuat sejumlah keputusan besar dalam 24 hingga 48 jam,” ucap Trump dalam rapat kabinet, yang cuplikannya ditayangkan di akun Twitter @StateDept Kementerian Luar Negeri Amerika dan @realdonaldtrump milik Trump, Senin, 9 April 2018, waktu setempat.
Trump mengutuk keras serangan zat kimia yang menewaskan sekitar 40 warga Kota Douma, Suriah, termasuk perempuan dan anak-anak dari pasukan anti-Assad. “Kita akan mengambil keputusan mengenai apa yang akan dilakukan terkait dengan serangan mengerikan itu,” tutur Trump, seperti dilansir media USA Today.