TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemerintah Arab Saudi mungkin harus membayari ongkos perang jika ingin pasukan AS berada di Suriah.
Pernyataan Trump ini keluar dalam jumpa pers dengan sejumlah pemimpin negara-negara Baltik. Saat itu, Trump mengatakan pasukan AS bakal segera keluar dari Suriah jika pasukan teroris ISIS berhasil dikalahkan sepenuhnya.
Baca: Trump: Saya Mau Keluar dari Suriah
“Kita hampir merampungkan tugas (mengalahkan ISIS) dan kita akan membuat keputusan segera secepatnya dengan pihak lain wilayah itu mengenai apa yang akan kita lakukan,” kata Trump pada Selasa, 3 April 2018 seperti dilansir Al Jazeera.
Setelah tujuh tahun perang sipil Suriah, ibukota Damaskus, dari sisi politik dan keamanan relatif aman. Sumber: Muhammad Ramdhan/PWNI Kemenlu
Menurut Trump, Saudi Arabia tertarik dengan keputusan yang akan dibuat AS. “Anda tahu jika Anda ingin kami tinggal, mungkin Anda harus membayar,” kata Trump.
Baca: Putra Mahkota Arab Saudi dan Trump Akan Bicarakan Soal Iran
Sehari sebelumnya, Trump berbicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi mengenai berbagai isu seperti perdamaian di Timur Tengah antara Israel dan Palestina serta kerja sama strategis lainnya.
Namun, uniknya, pernyataan resmi yang dilansir Gedung Putih keesokan harinya mengenai pembicaraan kedua pemimpin tidak menyebut diskusi apapun soal Saudi membayari ongkos militer AS di Suriah.
Pada saat yang sama, pernyataan resmi Gedung Putih juga tidak mencantumkan isu ini terkait pembicaraan Trump dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed, pada 20 Maret 2018.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Dalam jumpa pers tadi, Trump kembali mengulangi pernyataannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah. Ini memperkuat pernyataan sebelumnya di Ohio, yang juga menekankan isu sama.
“Saya ingin keluar. Saya ingin membawa pasukan kami pulang,” kata Trump.
Dalam pernyataan di Ohio pada pekan lalu, seperti telah dilansir Russia Today, Trump menyebut biaya operasi militer AS di Timur Tengah mencapai US$7 triliun selama 17 tahun atau sekitar Rp96,500 triliun.
Lewat cuitannya di akun @realdonaltrump, Trump pernah mengatakan akan menggunakan dana besar untuk memperbaiki infrastruktur AS yang menurun dari pada menggunakan uang itu untuk kepentingan negara lain.
“Pikirkan biayanya US$7 triliun selama 17 tahun sementara kita tidak dapat apa-apa. Tidak ada apa-apa kecuali kematian dan kehancuran. Ini hal yang mengerikan. Jadi ini saatnya. Ini Saatnya.” Menurut Trump, pasukan AS nyaris menyelesaikan perang melawan ISIS.