Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah WNI Bebas dari Penyanderaan di Libya

Reporter

image-gnews
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan 6 anak buah kapal atau ABK WNI kepada anggota keluarga, Senin, 2 April 2018. Ke-6 ABK tersebut disandera oleh kelompok bersenjata di Benghazi, Libya sejak 23 September 2017. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan 6 anak buah kapal atau ABK WNI kepada anggota keluarga, Senin, 2 April 2018. Ke-6 ABK tersebut disandera oleh kelompok bersenjata di Benghazi, Libya sejak 23 September 2017. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ronny William, 44 tahun, menyeka air matanya saat berjumpa dengan istrinya setelah enam bulan menjadi sandera kelompok bersenjata di Benghazi, Libya. Sebelum dipertemukan, Ronny bahkan sempat was-was apakah istrinya masih mengenalinya. 

Peristiwa penyanderaan terhadap Ronny dan lima anak buah kapal warga negara Indonesia (WNI) lain di Benghazi terjadi pada 23 September 2017. Ketika itu, kapal Salvatur VI baru saja tiba di 23 mil laut dari Benghazi. Baru enam ekor ikan berhasil ditangkap, mendadak kapal berbendera Malta itu didekati sekawanan orang-orang bersenjata. Mereka merampas semuanya, mulai alat navigasi, alat komunikasi, kulkas, uang, hingga pakaian dalam. Semua barang-barang itu dirampas lantaran para perampok yang merupakan anggota kelompok pemberontak di Benghazi itu dalam kondisi sangat sulit.

Baca: Kelompok Penyandera 6 ABK WNI di Libya Bukan Jaringan Taliban

Ronny William, 44 tahun, ABK WNI yang bebas dari penyanderaan oleh kelompok bersenjata di Benghazi, Libya, 2 April 2018. TEMPO/Suci Sekar

Saat penyanderaan, total ada 7 orang di dalam kapal Salvatur VI, 6 ABK WNI, dan 1 kapten kapal warga negara Italia. Sepekan setelah disandera, kapten kapal dibebaskan. Kondisi ini membuat Ronny dan teman-temannya gelisah karena mungkin akan mendapat pembebasan dari para pemberontak. 

“Kapten ikut diculik, tetapi setelah seminggu dia memiliki alasan untuk keluar dari penyanderaan. Dia kehabisan insulin. Di Benghazi tidak ada insulin,” kata Ronny.

Baca: Pembebasan ABK WNI di Libya tanpa Uang Tebusan 

Pada dua bulan pertama, Ronny dan 5 ABK WNI lain tidak bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga mereka di Tanah Air. Namun pada Desember 2017, setelah tercipta kesepakatan antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan para penculik, mereka akhirnya diizinkan melakukan komunikasi ke luar.

“Setelah dua bulan disandera, saya baru bisa melakukan komunikasi dengan istri. Saat ngobrol, saya terkejut karena istri saya sudah tahu saya disandera karena dia langsung menghubungi pemilik kapal saat tak ada kabar dari saya,” ujar Ronny.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ronny dan lima ABK lain disandera di dalam kapal mereka sendiri. Untuk makan sehari-hari, perusahaan pemilik kapal menyuplai bahan makanan. Namun pasokan makanan itu sering datang terlambat. 

“Selama enam bulan penyanderaan, kami bertahan hidup dengan menangkap ikan teri di sekitar kapal. Sebagian hasilnya kami jual melalui salah seorang milisi penjaga yang kebetulan baik kepada kami. Uang hasil penjualan dibelikan beras dan bahan makanan,” ucap Ronny. 

Lautan sudah biasa dihadapi Ronny yang sudah lebih dari enam tahun melaut sebagai ABK. Namun melihat bom meluncur dan suara tembakan bertubi-tubi adalah pengalaman yang tak bisa dia lupakan.

“Sampai Desember 2017, kami masih melihat dengan jelas pertempuran antara kelompok milisi yang menguasai Benghazi dengan milisi ISIS. Bahkan salah satu bom sempat nyasar dan mendarat di dekat kapal di mana kami disandera,” tutur Ronny. 

Sejak revolusi 2011 hingga sekarang, Benghazi masih diselimuti peperangan. Pelabuhan dan Kota Benghazi sudah seperti kota mati. Hanya ada reruntuhan perang dan rongsokan kapal ikan di mana-mana.

Tipis peluang bebas hidup-hidup bagi Ronny dan lima ABK lain, yakni Joko Riadi, Haryanto, Waskita Idi Patria, Saefudin, dan Mohamad Abudi. Namun mereka meyakinkan diri bisa keluar dari penyanderaan menyusul sikap para pemberontak yang mulai melunak dan mau bernegosiasi tanpa uang jaminan.

Harapan dan segala ketidakpastian nasib Ronny dan kawan-kawan akhirnya terjawab pada 27 Maret 2018 pukul 12.30 waktu setempat. Tim pembebasan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tripoli, Badan Intelijen Negara, dan Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri datang menjemput mereka di pelabuhan ikan Benghazi. Mereka memeluk anggota tim penyelamat satu per satu dengan air mata tertahan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bebasnya para sandera ini adalah sebuah berkah dari Allah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

8 jam lalu

Adam Deni Gearaka saat ditemui di ruang sidang sebelum sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.


Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Bendera Korea Selatan dan Indonesia terpampang di badan prototipe jet tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae varian tandem saat penerbangan perdananya. Korea Aerospace Industries (KAI) akan mengirimkan satu unit prototipe pesawat ini ke Indonesia. Instagram/Eject_Eject
Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

6 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?


Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

6 hari lalu

Kiper milik klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC Dallas, Maarten Paes saat menjalani pengambilan sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Jakarta Timur, Selasa, (30/4/2024). (ANTARA/Kemenkumham DKI Jakarta).
Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.


Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

6 hari lalu

ilustrasi penjara
Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.


Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

7 hari lalu

Maarten Paes. Jerome Miron/USA Today
Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024


WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

8 hari lalu

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.