Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Penyandera 6 ABK WNI di Libya Bukan Jaringan Taliban

Reporter

image-gnews
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, berbicara dengan keluarga enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sandera dari kelompok bersenjata Benghazi, Libya, saat penyerahan pada pihak keluarga di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 2 April 2018. Enam anak buah kapal (ABK) itu disandera kelompok bersenjata Benghazi, Libya, sejak 23 September 2017 lalu. TEMPO/Subekti.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, berbicara dengan keluarga enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sandera dari kelompok bersenjata Benghazi, Libya, saat penyerahan pada pihak keluarga di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 2 April 2018. Enam anak buah kapal (ABK) itu disandera kelompok bersenjata Benghazi, Libya, sejak 23 September 2017 lalu. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata di Benghazi yang menculik 6 ABK WNI pada 23 September 2017 tidak terkait dengan kelompok radikal Taliban. Penyanderaan ABK WNI adalah kelompok bersenjata yang menguasai Benghazi, tetapi anti-pemerintah pusat Libya di Tripoli. Kelompok ini menamai dirinya pemerintahan Libya di Benghazi.   

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan pada 2011 saat meletupnya revolusi terhadap mantan Pemimpin Libya, Muammar Abu Minyar al-Qaddafi, wilayah Benghazi dikuasai oleh kelompok bersenjata, yang sekarang menguasai Benghazi.

Sebelumnya, pada 2013 sampai 2015 Benghazi pernah diambil alih oleh kelompok radikal Negara Islam Suriah dan Irak atau ISIS. Namun pada 2015, ISIS berhasil dihalau oleh kelompok bersenjata yang sama melalui pertempuran hingga kelompok bersenjata itu kembali menguasai daerah Benghazi.  

Baca: Pembebasan ABK WNI di Libya tanpa Uang Tebusan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, berbicara dengan keluarga enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sandera dari kelompok bersenjata Benghazi, Libya, saat penyerahan pada pihak keluarga di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 2 April 2018. TEMPO/Subekti. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Retno Marsudi Umumkan Pembebasan 6 Sandera WNI di Libya

“Sejak pertama kali mendengar aksi penyanderaan ini kami melakukan upaya-upaya untuk membebaskan para sandera. Kendala yang kami hadapi bukan hanya kendala keamanan, tetapi juga kendala situasi politik,” kata Iqbal, Senin, 2 April 2018 di kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta.   

Saat ini, wilayah Benghazi dikuasai oleh kelompok bersenjata anti-pemerintah pusat di Tripoli. Kondisi ini membuat Kemenlu dan pihak-pihak terkait dalam proses pembebasan aksi penyanderaan ini harus hati-hati dan memperhitungkan segala risiko dengan baik. Beruntung, pada 27 Maret 2018 pukul 12.30 sesuai kesepakatan, dilakukan serah-terima 6 ABK WNI yang di sandera dengan kelompok bersenjata tersebut di pelabuhan ikan Benghazi. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

15 jam lalu

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya. Foto: Canva
Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

7 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

7 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

10 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI yang tinggal di Iran, Israel dan Palestina untuk waspada, mengingat adanya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

10 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

10 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI untuk menunda penerbangan melalui jalur udara ke kawasan Timur Tengah.


Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

10 hari lalu

Gedung Kementerian Luar Negeri. Dok. Kemenlu
Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

Kemenlu mengimbau WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan. Apa alasannya?


Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, WNI Diimbau Tunda Rencana Perjalanan ke Dua Negara Itu

10 hari lalu

Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, WNI Diimbau Tunda Rencana Perjalanan ke Dua Negara Itu

Kemlu mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan.