TEMPO.CO, Washington -- Amerika Serikat dilanda aksi unjuk rasa besar-besaran menolak peredaran bebas senjata api, yang dinilai sebagai penyebab terjadinya penembakan massal di sekolah sejak 90an. Aksi unjuk rasa pada 24 Maret 2018 ini berpusat di Washingto DC dengan 800 unjuk rasa sejenis di berbagai kota dan Eropa.
Sebanyak 187 ribu siswa, menurut media Chicago Tribune, terekspos dengan kekerasan senjata api sejak terjadinya penembakan massal di sekolah menengah atas Columbine High School pada 1999.
Baca: Emma Gonzalez, Suara Milenial Unjuk Rasa Anti-Senjata di Amerika
Sedangkan media Time melansir, senapan semiotomatis AR-15 menjadi alat pembunuh massal di sekolah selama sepuluh tahun terakhir.
Baca: Obama Dukung Unjuk Rasa Siswa Amerika Soal Senjata Api
Ini merupakan senapan untuk sipil dari versi militer M16, yang telah digunakan militer AS sejak perang Vietnam. "Senapan AR-15 disukai karena mudah dibeli dan harganya di bawah Rp14 juta per unit," begitu dilansir Time.
Emma Gonzalez sedang mengheningkan cipta di sela-sela orasinya pada aksi unjuk rasa menentang peredaran senjata api March for Our Lives di Washington, 24 Maret 2018. ABC News
Berikut ini 5 fakta mengenai tindak kekerasan akibat senjata di AS seperti dilansir media Trace:
1. Sebanyak 38 ribu orang tewas akibat luka tembakan pada 2016.
Ini naik dari tahun sebelumnya yaitu 36,252 orang korban tewas, dan pada 2014 sebanyak ,594 orang tewas. Untuk korban luka tembakan tapi selamat, jumlahnya mencapai sekitar 80 ribu orang setiap tahun.
2. Penembakan massal terjadi setiap hari
Menurut definisi tertentu, peristiwa penembakan massal terjadi setiap hari di Amerika. Menurut definisi dari FBI, yang menggunakan istilah pembunuhan massal, sebuah peristiwa termasuk dalam kategori ini jika korban tewas minimal empat orang. Definisi ini membuat penembakan massal tercatat terjadi lebih dari sekali setiap harinya jika menggunakan data dari Gun Violence Archive.
3. Tiga penembakan massal terparah Amerika terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Menurut Trace ini berarti jumlah korban tewas mencapai minimal sepuluh orang, yaitu penembakan massal Las Vegas sebanyak 58 orang tewas, yang sedang menonton konser musik country pada 2017, penembakan Orlando yaitu penembakan di sebuah klab malam dengan korban tewas 49 orang pada 2016, dan penembakan di kampus Virginia Tech dengan korban tewas 32 orang pada 2017.