TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi. Demikian kabar yang disiarkan kantor berita Kuwait, KUNA, Ahad, 18 Maret 2018.
Mohammed bin Salman dan Trump, tulis KUNA, juga tertarik untuk membicarakan masalah isu regional Timur Tengah khususnya persoalan Yaman, Suriah dan Iran.
Baca: Trump Sambut Pangeran Saudi Mohammed di Gedung Putih Pekan Depan
Pangeran Charles dari Inggris bertemu dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, sebelum makan malam di Clarence House di London, 7 Maret 2018. (Yui Mok/Pool via AP)
Sementara itu, dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh wartawan televisi Amerika Serikat CBS di Riyadh, Mohammed bin Salman juga ingin menyampaikan pesan kepada rakyat Amerika Serikat bahwa Arab Saudi telah berubah.
"Putra Mahkota ingin pemirsa televisi di Amerika Serikat memahami perubahan yang dia lakukan," kata reporter CBS seperti dikutip Arab News, Ahad, 18 Maret 2018.
Menurut KUNA, pertemuan antara Mohammed bin Salman dengan Trump dijadwalkan pada 20 Maret 2018. "Presiden Trump ingin memperkuat kerja sama antara Amerika Serikat dan Arab Saudi terutama di bidang keamanan dan ekonomi," kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih.Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bertemu pemimpin Gereja Koptik Ortodoks Mesir, Paus Tawadros II saat mengunjungi gereja Katedral Koptik, Minggu malam, 4 Maret 2018. [GULF NEWS]
Kunjungan ini merupakan pertama kali bagi Mohammed bin Salman ke Gedung Putih sejak ditunjuk sebagai Putra Mahkota pada November 2017. Dia terkahir ke Washington pada Maret 2017 sebelum ditunjuk oleh ayahnya sebagai Putra mahkota.
Baca: Arab Saudi Kembangkan Bom Nuklir Seperti Iran
Sebelum menuju Amerika Serikat, Mohammed bin Salman telah mengunjungi beberapa negara antara lain Mesir, Prancis dan Inggris. Di tiga negara tersebut, dia menekankan keinginan Arab Saudi bekerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan, keuangan dan ekonomi.