TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengatakan, negaranya akan memiliki nuklir jika Iran mengembangkan bom.
Calon pemegang tahta Kerajaan Arab Saudi ini menyampaikan sikapnya dalam acara "CBS This Morning" yang diudarakan pada 18 Maret 2018 menjelang kunjungannya ke Amerika Serikat.
Baca: Iran: CIA, Mossad dan Arab Saudi di Balik Demonstrasi
Putra Mahkota Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, dalam acara balapan kuda di Riyadh, 30 Desember 2017. Reuters.
Sebagaimana diberitakan di CBS Online, Mohammed bin Salman juga menyamakan Pemimpin Agung Iran seperti Adolf Hitler yang memimpin Nazi Jerman.
"Sebab dia ingin ekspansi. Dia ingin menciptakan perlindungan dirinya di Timur Tengah seperti Hitler. Banyak negara di dunia dan Eropa tidak menyadari betapa bahayanya Hitler hingga apa yang terjadi." Dia melanjutkan, "Saya tidak ingin kejadian yang sama terjadi di Timur Tengah."Sejumlah misil balistik milik Iran yang disimpan di ruang bawah tanah di lokasi yang dirahasiakan, 8 Maret 2016. Meski dapat memuat hulu ledak nuklir, rudal-rudal milik Iran diklaim hanya untuk kepentingan penggentar konvensional. Di antara sejumlah rudal, ada yang mampu menjangkau target sejauh 2.000 kilometer sehingga secara teori sanggup mencapai Israel dan pangkalan militer AS di Timur Tengah. REUTERS
Baca: Yaman: Arab Saudi Melakukan Aksi Terhadap Iran
Arab Saudi dan Iran saling berebut pengaruh di Timur Tengah. Perebutan itu diperlihatkan dalam Perang Yaman. Iran berada di balik pemberontak Houthi adapun Arab Saudi mendukung pemerintah yang berbasis di Aden.