TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belanda menunjuk seorang politisi veteran, Stef Blok, sebagai menteri luar negeri baru. Dia menggantikan menteri sebelumnya yang mundur bulan lalu setelah mengakui berbohong tentang pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Blok merupakan mantan menteri Perumahan yang kemudian menjadi menteri Kehakiman dan Keamanan di pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte sebelumnya. Dia sekarang akan menggantikan Halbe Zijlstra sebagai menlu.
Baca: Ada Jejak Indonesia dalam Pemilu Belanda
Layanan informasi pemerintah mengumumkan pada Senin, 5 Maret 2018, Stef Blok akan dilantik pada Rabu oleh Raja Willem-Alexander.
Blok, 53 tahun, tidak memiliki banyak pengalaman urusan luar negeri ataupun diplomatik. Saat menjadi anggota parlemen dia hanya memfokuskan diri pada bidang keuangan, urusan sosial dan melakukan penelitian mengenai kebijakan integrasi. Sebelum itu ia bekerja di perusahaan perbankan ABN Amro.
Baca: Indonesia-Belanda Tingkatkan Kerja Sama Maritim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kerja Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Mark Rutte di Istana Merdeka, Jakarta, 23 November 2016. pertemuan bilateral untuk membahas sejumlah agenda kerja sama RI-Belanda di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, infrastruktur, lingkungan dan kemaritiman, serta pengelolaan air. TEMPO/Subekti.
Namun Blok dianggap sebagai pilihan yang aman karena banyak yang sepakat dia mampu membawa perubahan saat memimpin Kementerian Kehakiman dan Keamanan. Saat memimpin kementerian itu pada tahun lalu, Blok juga menggantikan posisi yang ditinggalkan karena skandal keuangan jutaan gulden yang melibatkan 3 menteri.
Menurut media lokal, Blok yang merupakan anggota Partai Rakyat Kebebasan dan Demokrasi atau VVD, juga dikenal karena sikapnya yang solid, tenang dan sedikit membosankan.
Seperti dilansir Fox News pada 5 Maret 2018, Blok sebenarnya merupakan pilihan kesekian untuk mengisi posisi itu. Setelah mantan Menteri Kesehatan, Edith Schippers, dan Menteri Pertahanan sebelumnya Jeanine Hennis Plasschaert menolak tawaran Rutte untuk mengisi posisi menlu.
Pada Oktober tahun lalu, dia mengumumkan meninggalkan politik nasional setelah tidak diakomodir dalam pemerintahan koalisi baru Mark Rutte. Meski memiliki sedikit pengalaman langsung dalam urusan luar negeri, Blok akan bertanggung jawab di bulan pertamanya untuk memimpin rapat Dewan Keamanan PBB di Belanda.
Seperti dilansir Dutch News, Blok dipandang sebagai seorang yang pragmatis di dalam VVD, di sebelah kanan partai tapi mahir dengan jenis trade-off yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bisnis di Den Haag.
Selama masa jabatannya sebagai menteri perumahan Belanda, Blok mendorong sejumlah reformasi yang dirancang untuk meliberalisasi pasar sewa dan mengatur agar perusahaan perumahan raksasa Belanda menjual sebagian besar saham mereka.