TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen restoran cepat saji, Kentucky Fried Chicken (KFC), dikabarkan telah mendapat masukan agar tidak mengganti mitra pengiriman ayam ke layanan yang lebih murah menyusul penutupan ratusan gerai di Inggris karena kekurangan pasokan ayam.
Masalah ini muncul pada akhir pekan lalu setelah KFC mengalihkan kontak pengirimannya ke DHL, yang memaksa sekitar 900 gerainya di Inggris tutup. Jumlah outlet yang tutup mencapai 640 gerai. Jumlah ini bertambah setelah gerai yang masih buka sekitar 338 gerai menjadi 254 pada Selasa siang waktu setempat.
Baca: Terlambat Hadiri Rapat, Menteri Pembangunan Inggris Mundur
Serikat GMB, seperti dilansir Guardian, mengatakan telah menyampaikan hal ini ketika manajemen KFC menyatakan akan mengganti penyalur ayam dari Bidvest Logistics ke DHL pada Oktober lalu.
"Kami sudah menulis soal ini ke manajemen KFC beberapa bulan lalu," kata Mick Rix, pejabat dari serikat GMB, yang merupakan lembaga serikat pekerja yang memiliki anggota sekitar 631 ribu orang di semua sektor industri, seperti dilansir Guardian, Selasa, 20 Februari 2018.
Baca Juga:
Mengenai hal ini, manajemen KFC mengatakan telah menyiapkan mitra pengiriman baru. "Kami telah menyiapkan mitra pengiriman baru, tapi mereka memiliki beberapa kendala, termasuk mengantarkan ayam-ayam segar ke sekitar 900 gerai di seluruh Inggris, yang cukup kompleks," demikian ditulis KFC dalam situs resmi mereka, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 20 Februari.
Baca: Serunya Persiapan Kampung Inggris Pertama di Tangerang Selatan
Di situsnya, manajemen KFC juga menyatakan tidak bisa mengkompromikan kualitas. Dengan begitu, tidak adanya pengiriman ayam segar berarti beberapa gerai tutup dan sejumlah gerai hanya menjual menu tertentu atau memperpendek jam operasional.
Sedangkan DHL menyalahkan masalah keterlambatan pengiriman ini karena adanya kendala operasional.
"Kami sedang bekerja sama dengan KFC Inggris dan mitra-mitra kami dalam mengatasi situasi ini dan menjadikan hal ini sebagai prioritas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan karena masalah ini," demikian penjelasan manajemen DHL.