TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas berwenang Iran berhasil menemukan puing-puing pesawat penumpang Aseman Airlines, yang jatuh pada hari Minggu kemarin 18 Februari 2018.
Pesawat Aseman Airlines dengan rute penerbangan Teheran menuju kota Yasuj, Iran, jatuh di dekat Kota Semirom, Provinsi Isfahan, Iran. Penyebab jatuhnya burung besi itu masih simpang-siur. Sebanyak sekitar 60 penumpang dan enam awak, tidak ada yang selamat.
Baca: Pesawat Iran Jatuh, Penyebanya Simpang Siur
Ilustrasi pesawat terbang/penerbangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
“Puing-puing pesawat akhirnya ditemukan oleh sebuah pesawat tanpa awak milik militer Iran. Dua helikopter lalu segera dikirim ke titik koordinat dan menemukan pecahan tubuh pesawat. Pesawat menabrak puncak gunung sebelum akhirnya jatuh 30 meter menghantam tanah,” kata juru bicara Pasukan Revolusi Ira, Ramezan Sharif, Selasa, 20 Februari 2018, seperti dikutip dari Reuters.
Meski puing – puing pesawat telah ditemukan, keluarga korban masih harus menunggu hingga jasad keluarga mereka diangkut lewat helikopter. Ini karena helikopter sampai sekarang masih belum bisa mendarat di lokasi kejadian karena medannya masih berbahaya sehingga upaya evakuasi ini harus dilakukan lewat darat.
Baca: Badai Salju di Iran Hambat Pencarian Pesawat Jatuh
Iran telah mengalami beberapa kali musibah kecelakaan jatuhnya pesawat terbang dalam beberapa dekade terakhir. Teheran menyalahkan sanksi Amerika Serikat karena menghalang-halangi Iran mengimpor pesawat baru atau suku cadang pesawat.
Menyusul temuan puing-puing pesawat Aseman Airlines, yang jatuh pada akhir pekan lalu, lebih dari 100 demonstran melakukan aksi protes di luar sebuah gedung pemerintah di kota Dena Kooh, Iran, pada Senin 19 Februari 2018. Mereka menuntut agar para pejabat negara turun dan mengatasi musibah ini.