TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebebasan (FPO), sebuah partai paling kanan yang baru masuk di parlemen Austria, gagal membuktikan di pengadilan bahwa Organisas Muslim Austria (MJO) adalah sebuah yang memiliki kedekatan dengan politik Islam.
Pada Juni 2017, Heinz-Christian Strache, Ketua FPO, mengatakan, ada sejumlah indikasi bahwa MJO mempelopori ideologi Islam dan merupakan bagian dari sarang penyiapan hukum Islam. "Tuduhan itu juga dipublikasikan di situs milik FPO," tulis Al Jazeera, Sabtu, 17 Februari 2018.
Baca: Cara Presiden Austria Redam Komentar Anti-Islam atas Bayi Ini
Unjuk rasa menentang hukum Islam di Austria. [ Photograph: Herbert Neubauer/EPA]
MJO menolak tudingan tersebut dan mengajukan gugatan terhadap Strache, FPO dan Klub Parlemen Kebebasan ke pengadilan. "Tergugat tidak saggup membuktikan tuduhannya di depan majelis hakim pengadilan Wina, sehingga harus mencabutnya," kata Al Jazeera.Sebuah masjid di Austria. [ Heinz-Peter Bader/Reuters ]
Dalam pernyataan kepada media, MJO mengatakan, lembaganya dituding oleh FPO sebagai kelompok yang memiliki kedekatan dengan politik Islam dan Ikhwanul Muslimun. "Semua tudingan itu tidak terbukti di pengadilan."
Baca: Politikus Austria Menghina Nabi Muhammad
Usai memenangkan gugatan di pengadilan, MJO merencanakan menyumbangkan hasil kompensasi kemenangan itu kepada sejumlah organisasi di Austria guna memerangi rasisme, Islamophobia, dan anti-Semitisme.