Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Presiden Austria Redam Komentar Anti-Islam atas Bayi Ini

image-gnews
Pasangan Naime dan Alper Tamga, menggendong purtinya Asel, yang lahir di Vienna, Austria, 2018 Vienna Hospital Association
Pasangan Naime dan Alper Tamga, menggendong purtinya Asel, yang lahir di Vienna, Austria, 2018 Vienna Hospital Association
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Austria, Alexander Van der Bellen terpaksa turun tangan meredam komentar anti-Islam dan rasis dari pengguna media sosial atas seorang bayi yang menjadi warga Austria yang pertama lahir pada tahun 2018.

Bayi yang diberi nama Asel Tamga, lahir dari pasangan Muslim Naime dan Alper Tamga.

Baca: Facebook Blokir Pengunggah Kata Anti-Islam di Myanmar   

Foto pasangan bahagia bersama bayi dan dua perawat kemudian diunggah dan disebarkan ke Facebook. Namun, bukan ucapan selamat yang mereka terima, melainkan komentar anti-Muslim dan rasis. 

"Seorang calon teroris lainnya lahir," komentar seorang pemilik akun Facebook, mengutip Daily Mail, 8 Januari 2018.

Baca: Politikus Anti-Islam Kenakan Burqa dalam Sidang Senat Australia

"Ibunya menderita kanker? Kenapa dia memakai penutup kepala?" ujar warganet lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Van der Bellen, 73 tahun, mengecam komentar-komentar itu melalui akun Facebooknya. Dia kemudian mengutip isi Deklarasi HAM Universal tentang manusia setara dan sama martabatnya.

"Semua manusia dilahirkan bebas, memiliki hak dan martabat yang sama. Keyakinan dan solidaritas lebih besar daripada kebencian dan kritik," tulis Presiden Van der Bellen. 

Baca: Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan

Menurut media lokal, kritik yang diterima pasangan dan bayi itu teramat banyak dan berisikan kata-kata tak pantas sehingga Facebook menghapusnya. 

Pesan-pesan penuh kebencian dan anti-Islam dilaporkan bermunculan menyusul ketegangan di masyarakat Austria mengenai masuknya imigran Muslim ke Eropa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

22 hari lalu

Penumpang yang tiba dengan penerbangan dari Berlin menerima bendera Uni Eropa dan Bulgaria dalam upacara yang menandai bergabungnya Bulgaria ke wilayah Schengen perbatasan terbuka Eropa melalui udara dan laut, di bandara Sofia, Bulgaria, 31 Maret 2024. REUTERS/Stoyan Nenov
Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

Rumania dan Bulgaria mulai Minggu 31 Maret 2024 bergabung dengan sebagian Wilayah Schengen pada jalur laut dan udara, tetapi tidak jalur darat


Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

28 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?


KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

29 hari lalu

Damos Dumoli Agusman, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Sumber TEMPO/Suci Sekar
KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

57 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Program Electrifying Agriculture PLN akan Wakili Indonesia di Tingkat Global

23 Januari 2024

Program Electrifying Agriculture PLN akan Wakili Indonesia di Tingkat Global

Penghargaan ini diberikan oleh Energy Globe Foundation, sebuah organisasi nirlaba independen dari Austria


Politikus Anti-Islam Belanda Geert Wilders Batalkan RUU Pelarangan Masjid dan Al Quran

9 Januari 2024

Komentar Geert Wilders terkadang menimbulkan protes dengan kekerasan di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Pakistan, Indonesia dan Mesir. Di Pakistan, seorang pemimpin agama mengeluarkan fatwa yang menentangnya. REUTERS
Politikus Anti-Islam Belanda Geert Wilders Batalkan RUU Pelarangan Masjid dan Al Quran

Pemenang pemilu Belanda, Geert Wilders, mengumumkan menarik rancangan undang-undang pada 2018 yang menyerukan pelarangan masjid dan Al Quran.


Umat Muslim Belanda Terkejut dengan Kemenangan Geert Wilders yang Anti-Islam

24 November 2023

Orang-orang berjalan melewati toko-toko di Kanaleneiland, daerah yang didominasi imigran di kota Utrecht, Belanda tengah, Belanda 23 November 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Umat Muslim Belanda Terkejut dengan Kemenangan Geert Wilders yang Anti-Islam

Meski Geert Wilders menyatakan ingin menjadi perdana menteri bagi seluruh rakyat Belanda, masih ada kekhawatiran tentang apa yang akan dilakukannya.


Geert Wilders Akan Jadi PM Belanda Bikin Organisasi Islam dan HAM Prihatin, Kenapa?

23 November 2023

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters
Geert Wilders Akan Jadi PM Belanda Bikin Organisasi Islam dan HAM Prihatin, Kenapa?

Geert Wilders, tokoh populis sayap kanan dan punya darah Indonesia dari neneknya, menang pemilihan umum dan kemungkinan bakal menjadi PM Belanda.


Profil Geert Wilders Calon Kuat PM Belanda, Politikus Anti-Islam Keturunan Indonesia

23 November 2023

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders berbicara ketika dia bereaksi terhadap exit poll dan hasil awal pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda 22 November 2023. REUTERS/Yves Herman
Profil Geert Wilders Calon Kuat PM Belanda, Politikus Anti-Islam Keturunan Indonesia

Geert Wilders, tokoh ekstremis sayap kanan Belanda yang kerap menyuarakan pandangan anti-Islam, bisa menjadi pemimpin baru Belanda


Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

23 November 2023

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters
Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

Kemenangan partai anti-Islam akan mengguncang politik Belanda setelah rekor masa jabatan Perdana Menteri Mark Rutte selama 13 tahun.