TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas penjualan di Nigeria diskorsing setelah memberitahukan kepada auditor bahwa seekor ular telah 'memakan' sejumlah US$ 100000 atau setara Rp 1,3 miliar.
Petugas bernama Philomena Chieshe ini bekerja di kantor untuk badan ujian negara bagian, Benue State, Nigeria. Badan ini mengumpulkan biaya ujian. Namun saat diaudit, terdapat perbedaan hingga US$ 100,000.
Baca: Bill Gates Lunasi Utang Polio Nigeria ke Jepang Rp 950 Miliar
Fabian Benjamin, juru bicara Badan Admissions Bersama dan Matrikulasi, mengatakan Chieshe mengklaim ular 'secara spiritual' telah menyedot jutaan uang Naira yang tersimpan di lemari kantor.
Baca: Jokowi Kaget Indomie Rasa Ini Laris di Nigeria, Porsinya Besar
"Dia mengaku telah mendapatkan uang itu, menyimpannya di lemari besi di kantor namun seekor ular datang dan menelan uangnya," kata Benjamin, seperti yang dilansir CNN pada 13 Februari 2018.
Benjamin menegaskan mereka menolak klaim dan menerapkan tindakan disiplin terhadap Chieshe.
Namun, Chiesche membantah tuduhan ini dan mengklaim dewan ujian yang mengarang cerita tentang ular itu. Dia juga menuduh dewan pengawas mengubahnya ke pihak berwenang, yang dia klaim masih belum mempertanyakan tentang dana yang hilang itu.
Insiden ini bagaimanapun telah menjadi 'lelucon' orang-orang Nigeria di media sosial.
Ada yang membayangkan panjang ular piton mengingat banyaknya uang yang hilang.
Bahkan, terdapat akun Twitter dibuka atas nama ular itu, dimana terdapat cuitan ular yang mengaku kelelahan setelah menelan banyak uang dan ingin bersukacita.
Badan anti-korupsi Nigeria, Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan, juga men-cuit tentang cerita itu.
"#The Eagle tidak menunjukkan belas kasihan pada ular yang membutuhkan biaya."
Senator yang mewakili Kaduda Tengah, Nigeria, mengatakan bahwa jika seekor ular benar-benar dapat menelan uang setara 36 juta Niera, maka suatu hari orang Nigeria akan terbangun dan mengatakan seekor ular telah menelan cadangan devisa negara itu.