TEMPO.CO, Jakarta - Dua ledakan keras menghantam ibu kota Irak, Bagdad, mengakibatkan sedikitnya 27 orang tewas dan melukai puluhan korban lainnya.
Keterangan dari juru bicara Kementerian Kesehatan Irak, Saad Maan, menyebutkan, serangan tersebut berlangsung pada Senin, 15 Januari 2018, dilakukan oleh dua pelaku bom bunuh diri.
Baca: Ledakan Bom di Sejumlah Kota Irak, 38 Tewas
Kondisi kendaraan yang rusak berat akibat ledakan bom mobil yang menghantam pasar Jamila di Sadr, Irak, 28 Agustus 2017. REUTERS/Wissm al-Okili
"Pelaku melilitkan bom di tubuhnya, selanjutnya meledakkan diri di tengah kerumunan pekerja di Sahet al-Tayaran atau Aviation Square, Bagdad Tengah," kata Maan kepada media seperti dikutip Al Jazeera, Senin.
Beberapa saksi mata, sebagaimana dilaporkan SBS, mengatakan, ledakan itu terjadi di dekat tempat berkumpulnya para pekerja konstruksi.
Menteri Dalam Negeri Irak menyebutkan jumlah korban tewas 16 orang sedangkan yang luka-luka 65 orang. Adapun sumber medis di Irak mengatakan, jumlah korban kemungkinan bakal bertambah sebab banyak sekali korban mengalami luka kritis. Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab.Petugas berusaha memadamkan api akibat ledakan bom mobil yang menghantam pasar Jamila di Sadr, Irak, 28 Agustus 2017. REUTERS/Wissm al-Okili
Fotografer AFP yang berada di lokasi kejadian mengatakan, banyak ambulans hilir mudik untuk mengangkut para korban.
Baca: Ledakan Bom Truk di Irak Tewaskan 48 Orang
Pada Sabtu, 13 Januari 2018, sejumlah orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka, termasuk polisi, ketika seorang pelaku bom bunuh diri menyasar pos keamanan di dekat Aden Square, Bagdad Utara, Irak. Insiden ini juga belum ada yang mengaku bertanggung jawab.