Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Bakal Cegat Kapal Menuju negara Kim Jong Un, Alasannya?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Tentara Korea Selatan berjalan di Jembatan Unifikasi, yang mengarah ke zona demiliterisasi, dekat desa perbatasan Panmunjom di Paju, Korea Selatan, 4 Januari 2018. AP Photo
Tentara Korea Selatan berjalan di Jembatan Unifikasi, yang mengarah ke zona demiliterisasi, dekat desa perbatasan Panmunjom di Paju, Korea Selatan, 4 Januari 2018. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menggalang dukungan dari Kanada dan negara sekutu  lainnya untuk mendukung inspeksi atas kapal yang berlayar menuju Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un.

Rencana ini akan dibahas dalam sebuah pertemuan antara menteri-menteri luar negeri negara sekutu AS di Vancouver, Kanada, pada pekan depan. Cian dan Rusia, yang juga diundang, menolak hadir.

Baca: Trump Ingin Sekali Berbicara dengan Kim Jong Un, Kenapa?

 

Negara-negara itu mempertimbangkan untuk mulai mencegat kapal-kapal yang menuju ke Korea Utara dalam upaya memblokir pengiriman ilegal ke rezim komunis pimpinan Kim Jong-un.

Baca: Balas Kim Jong Un, Trump: Saya Juga Punya Tombol Nuklir, Namun...

 

Pencegatan kapal-kapal ini dilakukan untuk memeriksa barang-barang terlarang yang berdasarkan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah dua kali dijatuhkan atas desakan AS.

Direktur Kebijakan Perencanaan di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Brian Hook, mengatakan Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson, sedang mencari cara untuk menerapkan mekanisme yang lebih praktis untuk meningkatkan tekanan pada Pyongyang.

"Kami juga akan membahas larangan maritim," kata Hook dalam mengomentari larangan kapal apapun dalam upaya memperkuat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa melawan rezim Kim Jong-un.

Namun, beberapa negara, termasuk sekutu Washington, menganggap metode ini akan meningkatkan ketegangan militer atau disalahartikan sebagai tindakan perang oleh Jong-un.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hook mengatakan itu adalah salah satu dari berbagai proposal yang harus diajukan pada pertemuan itu.

Pembicaraan mengenai program nuklir Korea Utara akan disertai oleh beberapa negara lain, kecuali Cina dan Rusia.

Tetangga Pyongyang, yaitu Cina dan Rusia, telah menolak untuk berpartisipasi dalam diskusi itu dan banyak yang mempertanyakan keefektifan pertemuan tersebut dengan tidak adanya pemain regional yang berpengaruh.

Sebagai gantinya, daftar tamu terdiri dari apa yang disebut "negara pengirim", negara-negara yang mengirim pasukan sebagai bagian dari kekuatan Perserikatan Bangsa Bangsa selama Perang Korea lebih dari enam dekade yang lalu.

Tujuan pertemuan itu adalah untuk menemukan cara untuk memeras lebih lanjut uang dan sumber daya Korea Utara, yang dibutuhkan untuk pengembangan senjata, yang terus berlanjut meski telah mendapat sanksi hukuman dan kecaman di seluruh dunia.

Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha, akan menghadiri pertemuan pada Selasa nanti. Trump sebelumnya telah mengatakan bersedia berbicara dengan Kim Jong Un dan mengirimkan delegasi perundingan damai.

THE STAR | YONHAP | NHK NEWS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

3 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

8 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

11 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

15 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

15 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

18 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

22 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

27 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.