TEMPO.CO, Seoul -- Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, memuji Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, karena menilainya telah berkontribusi sangat besar untuk terjadinya pembicaraan damai dengan Korea Utara pada Selasa, 9 Januari 2018.
Moon menambahkan dia bersedia untuk berbicara langsung dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, pada masa depan. Namun, pembicaraan itu bukanlah sekadar pembicaraan tetapi pembicaraan yang mengarah kepada denuklirisasi Semenanjung Korea.
Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...
"Perang tidak boleh lagi pecah di Semenanjung Korea," kata Moon. "Tujuan saya adalah menyelesaikan isu nuklir Korea Utara dan memperkokoh perdamaian selama masa kerja saya."
Baca: Trump Ingin Sekali Berbicara dengan Kim Jong Un, Kenapa?
Seperti diberitakan Reuters sebelumnya, Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya bertemu kembali setelah dua tahun lebih kedua negara membekukan hubungan regular. Dalam pertemuan di desa Paju di kawasan perbatasan Panmunjom, pada Selasa pekan ini, kedua Korea bersepakat bahwa Korea Utara akan mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang pada Februari 2018.
Korean Times juga memberitakan kedua Korea menyiapkan tim delegasi tingkat menteri Unifikasi untuk pembicaraan dialog pada Selasa kemarin. Masing-masing terdiri dari lima orang anggota dengan dipimpin pejabat setingkat menteri.
Soal pertemuan ini, Trump pernah mengatakan dia mengatakan hal itu bagus dilakukan. Dia juga mengatakan kepada media AS bahwa dia bersedia untuk berbicara langsung lewat sambungan telepon dengan Kim Jong Un untuk membahas berbagai isu seperti isu senjata nuklir Korea Utara.
Trump juga sempat memuji sikap yang diambilnya bahwa pembicaraan damai antara Korea Utara dan Selatan bisa terjadi karena sikapnya yang kuat dan mau menggunakan semua kekuatan terhadap Korea Utara.