TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara dan Korea Selatan mengumumkan anggota delegasi masing-masing untuk pertemuan dialog pertama sejak dua tahun, yang akan dilaksanakan pada Selasa, 9 Januari 2017.
Korea Utara mengatakan akan mengirim delegasi beranggotakan lima orang, yang dipimpin diplomat Ri Son-gwon, dalam pertemuan tingkat tinggi besok. Ri merupakan ketua Komite Reunifikasi Damai Korea (CPRK), yang menangani hubungan kedua negara.
Baca: Korea Utara Kecam Sanksi DK PBB sebagai Tindakan Perang
"Pada Sabtu, Seoul mengumumkan akan mengirim lima anggota delegasi yang dipimpin Menteri Unifikasi, Cho Myoung-gyon," begitu dilansir Korea Times, Ahad, 7 Januari 2018.
Baca: Mengintip Tempat Hacker Korea Selatan Berlatih Hadapi Korea Utara
Ri dikenal sebagai negosiator veteran yang berpengalaman dalam melakukan dialog antar-Korea. Dia telah memimpin delegasi Korea Utara dalam berbagai dialog militer lintas batas kedua negara sejak 2006.
Ri disebut sebagai tangan kanan dari Kim Young-chol, wakil ketua dari Komite Sentral Partai Pekerja, yang merupakan partai penguasa di Korea Utara. Dia juga merupakan ketua Departemen Front Bersatu. Kim Young-chol ini disebut menjadi dalang dalam serangan torpedo 2010 terhadap kapal Korea Selatan, Cheonan, yang menewaskan 46 pelaut.
Delegasi Korea Utara juga melibatkan Jon Jong-su, yang merupakan wakil ketua CPRK dan Won Kil-u, pejabat tinggi tinggi Kementerian Olahraga.
Sedangkan delegasi Korea Selatan akan diisi dengan Wakil Menteri Unifikasi, Chun Hae-sung, dan Wakil Menteri Olahraga, Roh Tae-kang.
CPRK menjadi lembaga negara Korea Utara sejak 2016 sehingga dianggap layak menjadi mitra dialog Kementerian Unifikasi Korea Selatan. "Kami meyakini kedua Korea telah memfinalkan organisasi dari delegasi masing-masing secara berimbang," kata seorang pejabat di Seoul. Kedua Korea juga sedang membahas jadwal detil dialog pada Selasa, 9 Januari 2018 di sebuah desa perdamaian di kawasan Panmunjom.
Seperti dilansir Reuters dan Fox, pemerintah Amerika Serikat mendukung dialog damai antara Korea Selatan dan Utara. Presiden Trump juga dikabarkan siap menelpon KimJOng Un, pemimpin tertinggi Korea Utara untuk membahas dialog untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
Pada saat yang sama, Direktur CIA, Mike Pompeo, menegaskan pemerintah AS siap membahas isu senjata nuklir Korea Utara lewat jalur diplomasi. "Ini merupakan cara yang benar," kata Pompeo. Namun, Pompeo juga mengatakan negaranya siap menggunakan kekuatan yang diperlukan jika cara diplomasi itu tidak berhasil.