TEMPO.CO, Jakarta -Kronologi berikut menjelaskan teror mematikan terhadap jamaah di Masjid Sufi Al Rahwdah, Sinai Utara, Mesir oleh sekitar 40 orang bersenjata. Para teroris meledakkan dan menembaki jamaah Muslim Sufi yang sedang sembahyang Jumat di masjid pada November 2017 hingga menewaskan sedikitnya 235 orang dan melukai sedikitnya 130 orang.
Baca: Korban Teror di Masjid Mesir Pendukung Presiden Sisi Basmi ISIS
Baca Juga:
1. Sekitar pukul 13.50 Waktu setempat, puluhan milisi yang mengendarai jip meledakkan sedikitnya dua bom di dalam masjid Sufi di kota Bir Mohammed, Sinai Utara. Milisi tersebut kemudian menguasai lokasi sekitar masjid dan melepaskan tembakan ke arah jamaah yang baru menyelesaikan ibadah salat Jumat.
Warga Mesir bejalan di depan masjid Rawdah usai terjadinya serangan bom bunuh diri dan serangan senjata di Sinai, Mesir, 24 November 2017. Provinsi Sinai kerap terjadi aksi serangan oleh kelompok militan yang menargetkan pada aparat kepolisian dan militer. telegraph.co.uk
Milisi juga menembaki ambulans termasuk mereka yang melarikan diri saat ambulans tiba untuk merawat dan mengangkut orang-orang yang terluka.
Baca: Serangan Teror Tewaskan 235 Orang, Mesir Umumkan 3 Hari Berkabung
2. Pada pukul 14.30, dilaporkan bahwa sedikitnya 54 orang terbunuh dan 75 lainnya cedera. Sebagian besar yang terluka dibawa ke rumah sakit umum di kota terdekat El Arish.
"Terdapat cukup banyak peluru yang bersarang di tubuh para korban," kata seorang pejabat medis, menambahkan bahwa beberapa anggota badan bahkan ada yang hilang atau terbakar parah seperti dikutip dari Guardian.
Lebih dari 50 ambulans mengangkut korban dari Masjid al-Rawdah di Bir al-Abed, sekitar 25 mil (40km) barat kota Arish, ke rumah sakit terdekat. Gambar dari tempat kejadian menunjukkan deretan korban berdarah di dalam masjid, dan setidaknya 130 orang dilaporkan terluka.
Baca: 8 Alasan Kaum Sufi Jadi Target Teroris
3. Sekitar satu jam setelahnya, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengadakan sebuah pertemuan keamanan nasional sebelum mengumumkan tiga hari berkabung. Sisi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu tidak akan luput dari hukuman dan bahwa keadilan akan diberikan kepada semua pihak yang terlibat termasuk memberikan kontribusi, mendukung, mendanai, atau menghasut serangan pengecut ini.
4. Seusai Sisi memberikan pernyataan untuk merespon serangan itu, militer Mesir langsung melakukan serangan udara di daerah pegunungan Sinai Utara tempat para milisi diyakini telah bersembunyi. Serangan teroris di masjid Sufi di Sinai Utara dilaporkan salah satu yang paling mematikan terhadap warga sipil dalam sejarah modern Mesir. Para korban dari etnis Al-Sawarka dan Muslim Sufi atau disapa Jaririyeh. Meskipun belum ada yang mengaku bertanggung jawab, namun serangan itu diyakini dilakukan milisi radikal yang berafiliasi dengan ISIS.