TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Israel yang tak bersedia disebutkan namanya membenarkan kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, ke Israel September 2017. Berita tersebut dibantah pihak kerajaan.
Press TV, media milik Iran, dalam laporannya menulis, sejumlah media Israel dan Arab melaporkan kunjungan seorang Pangeran Arab Saudi melawat ke Israel.
"Putra Mahkota mengadakan pembicaraan dengan beberapa pejabat senior Israel mengenai perdamaian regional," tulis Press TV, 21 Oktober 2017.
Baca: Israel - Arab Saudi Siap Berbagi Info Intelijen Tentang Iran
Pangeran Mohammed bin Salman dan PM Isreal Netanyahu. REUTERS
Arab Saudi dan Israel adalah dua negara yang tak memiliki hubungan diplomatik.
Menurut pejabat Israel yang dekat dengan pusat pemerintahan, kunjungan Putera Mahkota tersebut dilakukan diam-diam pada September 2017.
Press TV melaporkan, kehadiran Putra Mahkota Mohammed bin Salman bakal menimbulkan sentimen anti-Israel lebih keras. Bahkan akan ada aksi jalanan di negara-negara Arab menentang Israel.
Pertemuan pejabat Israel dan delegasi Arab Saudi yang dipimpin Mohammed bin Salman mungkin berjalan baik-baik saja.
Tetapi di Arab Saudi dan negara-negara Arab banyak yang menentang Tel Aviv karena Israel telah mencaplok wilayah Palestina dan melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina.Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS
Menteri Transportasi dan Intelijen Israel, Yisrael Katz, pernah mendesak Raja Saudi agar mengundang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Riyadh untuk membentuk hubungan diplomatik sepenuhnya.
Pada Juni 2017, Menteri Urusan Militer Avigdor Lieberman, meminta Israel melakukan kesepakatan dengan negara-negara Arab termasuk Arab Saudi sebagai prasyarat menyelesaikan konflik dengan Palestina puluhan tahun.
Baca: Petugas Israel Kunjungi Arab Saudi Diam-diam
Gagasan menjalin hubungan baik dengan negara-negara Arab atau Arab Saudi disambut suka cita oleh Perdana Menteri Netanyahu, terutama sejak Iran teken kesepakatan dengan enam negara superkuat soal program nuklir.