TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi mengatakan hanya rekening milik pribadi yang disangka korupsi yang dibekukan. Bagi rekening perusahaan yang dijalankan atau dimiliki masih bebas.
"Hal tersebut untuk menghindari kekacauan dengan para investor global terkait dengan penahanan para pangeran dan miliader lainnya," bunyi pernyataan dari otoritas Arab Saudi.
Baca: Diduga Korupsi, Arab Saudi Lanjutkan Penangkapan Pangeran Lain
Pekan lalu, Sabtu, 4 November 2017, Komite Antikorupsi Arab Saudi menahan sedikitnya 11 pangeran dan 38 pengusaha serta pejabat senior lainnya karena disangka korupsi.Pangeran Alwaleed bin Talal saat berbicara dalam konferensi pers di Jeddah pada Mei 2017. Pangeran Alwaleed merupakan salah satu orang terkaya di dunia yang menjadi pengendali perusahaan investasi Kingdom Holding. AFP PHOTO / Amer HILABI
Penahanan itu berlangsung hanya beberapa jam setelah lembaga antirasuah yang diketuai Putra Mahkota Mohammed bin Salman dibentuk. Salah satu yang ditahan tersebut adalah keponakan Raja Salman, Pangeran Alwaleed bin Talal.
Menurut Gubernur Otoritas Keuangan Arab Saudi Ahmed Abdulkarim Alkholifey dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa, 8 November 2017, pembekuan rekening bank ditujukan terhadap invidu bukan korporate.
"Ini adalah hal biasa yang dilakukan oleh bank maupun perusahaan," katanya.
Penangkapan tehadap para pangeran, termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia dan pemilik saham besar di perusahaan dunia Citigroup dan Apple bergema kuat ke seluruh institusi keuangan di Arab Saudi dan global.
Sebelumnya, otoritas keuangan Arab Saudi memerintahkan Bank Central membekukan rekening puluhan orang yang ditangkap karena diduga korupsi.Bangunan mewah hotel Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Salah seorang yang ditahan di hotel tersebut sejak Minggu (05/11) adalah pebisnis Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. ritzcarlton.com
"Sejauh ini sudah 60 orang ditangkap dan pembekuan rekening bank senilai US$ 800 miliar atau sekitar Rp 10.800 triliun telah dilakukan," tulis Breibart.
Penahanan terhadap para tersangka korupsi di Arab Saudi mendapatkan dukungan dari Presiden Amerika Serikat. Namun sejumlah pengamat khawatir bahwa penangkapan itu terkait dengan perebutan kekuasaan di negeri superkaya tersebut.
Baca: Korupsi, Arab Saudi Menahan Pangeran dan Pecat Menteri
"Selain ini Komite yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga memecat Pangeran Miteb bin Abdullah bin Abdullah," tulis media Arab Saudi dan pejabat senior lainnya yang tak bersedia disebutkan namanya.
DAWN