TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Amerika Serikat yang bertugas memata-matai Kim Jong-un untuk pertama kali mengungkapkan kemampuan senjata rudal Korea Utara yang mampu menghancurkan daratan Amerika.
Intelijen yang bekerja untuk Pusat Intelijen Udara dan Ruang Angkasa Nasional atau NASIC ditugaskan ke Korea Utara untuk memantau uji coba peluncuran rudal pada 24 Juli 2017.
Baca: Pertama Kali 3 Kapal Induk Amerika Berkumpul Dekat Korea Utara
"Uji coba rudal selama musim panas ini telah menunjukkan kemampuan mereka mencapai Amerika Serikat," kata Kolonel Sena Larki, pemimpin program NASIC, kepada CBS, seperti dilansir Express.co.uk, 29 Oktober 2017.
Menurut Larkin, Korea Utara memiliki perlengkapan militer yang baik untuk menghantam sejumlah negara bagian di daratan Amerika. Dengan begitu, 48 negara bagian di daratan Amerika dalam posisi berbahaya.
Baca: Senat: Strategi Amerika Serikat Atas Korea Utara Buruk
Larkin menjelaskan, jika saja posisi lintasan standar terjadi saat uji coba pada Juli lalu, rudal itu akan menghantam California.
Menurut Larkin, satu teka-teki yang masih belum bisa dijawab dari program nuklir Korea Utara adalah kendaraan yang kembali masuk dengan kemampuan menahan panas ketika memasuki atmosfir planet.
Peneliti NASIC yakin Korea Utara akan membangun kendaraan itu, seperti terungkap dalam uji cobanya tahun lalu.
Baca: Jimmy Carter Siap Mediasi Donald Trump-Kim Jong Un
Sebagai hasilnya, Presiden Donald Trump memastikan, jika intelijen Amerika dapat menunjukkan rezim Kim Jong-un telah mengembangkan kemampuan yang demikian besar, dia akan memerintahkan serangan untuk mencegah Korea Utara melakukannya.