TEMPO.CO, Beijing - Presiden Republik Rakyat Cina Xi Jinping mengangkat isu lingkungan dalam pidatonya pada pembukaan Kongres ke 19 Partai Komunis Cina. Dia meminta adanya perubahan stigma Cina, yang sebelumnya dikenal sebagai penyumbang polusi terbesar dunia.
Bahkan Jinping mengisyaratkan negaranya akan memimpin dalam isu perubahan lingkungan dalam pidato yang berlangsung selama tiga jam dan 23 menit itu. Pada 2012 disaat Xi Jinping sebelum dilantik, dia berjanji untuk merespon aktif seluruh ajakan kerja sama dengan masyarakat internasional terhadap perubahan iklim.
Baca:Hadapi Perang Dunia III, Cina Dirikan Ini di Dekat Korea Utara
"Kita akan mengambil kursi penggerak dalam kerja sama internasional untuk merespons perubahan iklim, dan Cina telah menjadi peserta penting, kontributor, dan pembawa obor dalam usaha global untuk peradaban ekologi," kata Xi Jinping dalam salah satu pidatonya yang dilansir oleh media Cina CGTN.
Baca:Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina
Menurut Financial Times, pemerintah Cina telah menutup puluhan ribu perusahaan dari skala kecil hingga besar yang menghasilkan polusi dalam jumlah besar. Perusahan ini bergerak dalam bidang pengolahan komoditas hingga industri kimia.
Ini adalah bagian dari upaya serius pemerintah Cina dalam perang melawan polusi udara, air dan darat. Di provinsi Sichuan saja, ada sekitar 7000 perusahaan yang telah ditutup baik permanen atau sementara karena kedapatan menyebarkan polusi.
Menurut Ma Jun, seorang pemerhati lingkungan terkenal, upaya pemerintah Cina ini terlihat serius karena sebelumnya perusahaan yang menyebarkan polusi hanya dikenai sanksi denda. "Ini pertama kalinya saya merasa perusahaan mulai serius untuk berproduksi secara ramah lingkungan," kata Ma Jun kepada Financial Times.
MUHAMMAD IRFAN AL AMIN