Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Organisasi HAM: 11 Ribu Warga Rohingya di Myanmar Kelaparan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pekerja mempersiapkan barang-barang yang akan disumbangkan ke pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh, ke atas truk di gudang UNHCR, di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, 25 September 2017. AP Photo
Pekerja mempersiapkan barang-barang yang akan disumbangkan ke pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh, ke atas truk di gudang UNHCR, di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, 25 September 2017. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi HAM Myanmar, Burma Human Rights Network (BHRN), meminta pemerintah Myanmar segera mengirimkan bantuan dan pengamanan untuk sekitar 11 ribu warga di lima desa Rohingya di Kabupaten Rathedaung. Aktivis BHRN mengatakan penduduk kelima desa ini terancam kekurangan bahan pangan dan membutuhkan bantuan keamanan di tengah ancaman penduduk desa etnis Rakhine di sekitarnya.

BHRN merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang Hak Asasi Manusia, hak minoritas dan kebebasan beragama di Myanmar. BHRN memainkan peran penting dalam mendukung penegakan hak asasi manusia dan kebebasan beragama dengan dukungan para politisi dan pemimpin dunia, khususnya di Myanmar.

Baca: ASEAN Terbitkan Chairman Statement Krisis Rohingya di Rakhine

Sebelum operasi militer Myanmar menghadapi serangan pemberontak Rohingya, ARSA, bulan lalu, terdapat 23 desa muslim etnis Rohingya. Namun saat ini hanya 5 desa yang bertahan, 18 desa lainnya telah hangus terbakar dan dihancurkan.

Di saat yang sama penduduk desa yang tersisa mengatakan mereka dibawah ancaman sekelompok warga desa di Rakhine yang menjadi tetangga desa mereka. Mereka tidak diperbolehkan menyelamatkan diri dari desanya maupun keluar untuk mencari makanan dan keamanan.

Lima desa muslim etnis Rohingya tersebut adalah desa Nyaung Bin Gyi, Ah Naut Pyin, Sin Khon Taing, Arkar Taung dan Kan Seik. Warga Desa Nyaung Bin Gyi dan Ah Naut Pyin merupakan orang-orang yang mengungsi ketika terjadi kericuhan anti-muslim pada tahun 2012 di Myanmar. 

Warga Desa Nyaung Bin Gyi mengeluhkan jatah makanan telah dipotong sejak Juni tahun lalu dan hanya 1.391 warga yang menerima jatah makanan dari total populasi warga desa yang mencapai 1.781 orang. 400 warga lainnya terpaksa berbagi dengan warga lainnya, menghabiskan makanan yang tersedia di desa.

Baca: Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Hampir sama dengan desa Nyaung Bin Gyi, warga desa Ah Naut Pyn menyatkan 400 orang di desanya harus bertahan tanpa jatah makan. Selain itu tetangga desa di Rakhine mereka mencegah warga desa Ah Naut Pyn meninggalkan desanya untuk mencari makanan ataupun bantuan.

Warga desa Ah Naut Pyn melaporkan kepada BHRN bahwa ketika mereka melewati desa mereka diancam dan mendengar suara tembakan dari kejauhan. Namun ketika mereka melaporkan suara tembakan itu kepada polisi lokal, petugas mengklaim suara itu suara petasan.

Para warga Ah Naut Pyn telah meminta mereka untuk dipindahkan namun permintaan mereka tidak pernah ditanggapi. Saat ini warga desa hanya memiliki cukup makanan untuk dua minggu ke depan.

Berbeda dengan dua desa sebelumnya, desa Sin Khon Taing, Arkar Taung dan Kan Seik terisolasi dari dunia luar dengan tidak adanya jalan yang menghubungkan mereka ke kabupaten Rathedaung. Jalur transportasi yang tersedia bagi mereka hanyalah dengan perahu.

Warga ketiga desa ini juga mengeluhkan warga desa terancam kelaparan karena kekurangan jatah makanan.

“Rakyat miskin sedang kelaparan. Siapa pun yang dapat melaporkan (situasi ini) tolong laporkan. Kami tidak dapat pergi kemana-mana. Ketika kami menghubungi pemerintah kami tidak mendapatkan respon apa-apa,” kata salah satu warga desa Sin Khon Taing.

Total populasi dari kelima desa ini sebanyak 11.000 warga termasuk anak-anak dan orang tua yang rentan akan malnutrisi dan penyakit. Para warga desa etnis Rohingya ini merasa mereka lebih terisolasi dan miskin dari sebelumnya.

Menghadapi situasi ini BHRN mendesak pemerintah Myanmar untuk segera mengirimkan bantuan ke lima desa etnis Rohingya yang tersisa. BHRN juga meminta bantuan komunitas internasional untuk menekan pemerintah Myanmar agar segera mengizinkan akses bantuan bagi warga Rohingya yang tinggal di Myanmar agar dapat segera memenuhi kebutuhan mereka.

DWI NUR SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

2 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya duduk di dalam truk saat relokasi paksa dari tempat penampungan sementara di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Desa Suak Nie, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa, 26 Maret 2024. ANTARA/Syifa Yulinnas
Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

Kejaksaan Negeri Aceh Barat menyatakan berkas kasus penyelundupan puluhan orang etnis Rohingya ke Aceh sudah P21.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

26 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

27 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

43 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

58 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

1 Maret 2024

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.


Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Tiga tersangka tindak pidana penyelundupan imigran Rohingya di Kantor Kejari Aceh Besar di Aceh Besar. ANTARA/HO-Kejari Aceh Besar
Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.


Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Ilustrasi Ujaran Kebencian. shutterstock.com
Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.


14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

Fotografer membantu pengungsi Rohingya untuk keluar dari Sungai Nad saat mereka melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh di Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 1 November 2017. Ratusan ribu warga Rohingya mengungsi dari negara bagian Rakhine untuk menghindari kekerasan. REUTERS/Hannah McKay
14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan


Malaysia Tangkap 41 Pengungsi Rohingya yang Kabur dari Rutan Imigrasi

4 Februari 2024

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya yang dipindahkan dari Aceh tiba di venue transit Stadion Kaharudin Nasution Rumbai di Pekanbaru, Riau, Kamis 6 April 2023. Sebanyak 190 pengungsi etnis Rohingya ini akan ditempatkan di tujuh akomodasi IOM di Pekanbaru dengan rincian 29 orang di Wisma Fanel, 33 orang di Wisma Siak Resort, 11 orang di Wisma Indah Sari, 13 orang di Wisma Orchid, 3 orang di Hotel Satria, 44 orang di Rumah Tasqya, dan 57 orang di Wisma Nevada. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Malaysia Tangkap 41 Pengungsi Rohingya yang Kabur dari Rutan Imigrasi

Pengungsi Rohingya yang kabur di Malaysia ditangkap di hutan. Mereka dalam keadaan lapar dan lelah.