Aliansi Baru Rusia-Iran-Turki Akhiri Perang di Suriah

Reporter

Rabu, 21 Desember 2016 13:05 WIB

TEMPO.CO, Moskow - Rusia, Iran, dan Turki membangun aliansi baru untuk mengakhiri perang di Suriah yang sudah berlangsung hampir enam tahun lamanya. Menteri luar negeri dan menteri pertahanan dari ketiga negara kemarin, 20 Desember 2016, bertemu untuk membahas upaya penyelesaian damai di Suriah tanpa melibatkan Amerika Serikat dan Inggris.

Dalam pertemuan itu, dihasilkan kesepakatan yang disebut sebagai Deklarasi Moskow. Deklarasi ini digagas Rusia untuk mendapat persetujuan dari Iran dan Turki. Deklarasi Moskow berisikan kerangka kerja untuk mengakhiri konflik di Suriah.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pihak-pihak yang mengikuti pertemuan dan membuat kesepakatan ini adalah pihak yang memiliki pengaruh nyata di Suriah. Hal ini tidak terjadi pada Inggris dan Amerika Serikat.

Baca:
Fakta Penting tentang Polisi Turki Penembak Mati Dubes Rusia
Setelah Aleppo, Iran Akan Bebaskan Bahrain, Yaman, dan Mosul
Indonesia Dukung Resolusi PBB Soal Suriah

Sergey Shoygu, Menteri Pertahanan Rusia, menegaskan bahwa semua upaya Amerika Serikat dan sekutunya untuk menyepakati aksi terkoordinasi membuahkan kegagalan. "Tak ada satu pun di antara mereka yang memiliki pengaruh terhadap situasi di lokasi," kata Shoygu mengutip Express, 20 Desember 2016.

Deklarasi yang disepakati ini, Shoigu melanjutkan, akan berdampak pada kesediaan ketiga pihak menjamin upaya penyelesaian krisis di Suriah. Saat ini, ujar dia, para pakar sedang bekerja untuk merampungkan teks Deklarasi Moskow untuk secepatnya diterapkan guna mengakhiri krisis di Suriah.

Rusia berharap deklarasi ini mendapat persetujuan dari Turki. Jika disetujui, Rusia meyakini kekerasan di Suriah dalam waktu cepat dapat diakhiri.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu sejak awal pertemuan menunjukkan keseriusan Turki untuk membangun kerja sama dengan Rusia dalam mengakhiri konflik di Suriah. "Turki dan Rusia telah menunjukkan kepada dunia betapa mereka dapat menggapainya bila bekerja sama," ujar Cavusoglu.

Rusia, yang menjalin aliansi lama dengan Iran, kini mulai membangun aliansi baru dengan Turki dalam penyelesaian krisis di Suriah. Pertemuan tiga negara ini diwarnai duka karena tewasnya Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey G. Karlov di Ankara pada Senin malam, 19 Desember.

Cavussoglu, yang menyampaikan rasa duka mendalam atas tewasnya Karlov, kemudian menyempatkan diri meletakkan karangan bunga di satu ruangan di kantor Lavrov untuk menghormati diplomat senior Rusia yang tewas ditembak seorang anggota kepolisian Turki itu. Ia juga menegaskan Turki akan menjatuhkan hukuman bagi dalang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Karlov.

Beberapa jam setelah tewasnya Karlov, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan menegaskan bahwa penembakan ini merupakan upaya memprovokasi normalisasi hubungan Turki-Rusia, yang memanas setelah keduanya terlibat dalam perang di Suriah. Namun Putin dan Erdogan menegaskan, peristiwa pembunuhan Karlov tidak akan mencederai proses normalisasi hubungan kedua negara.

EXPRESS.CO.UK | MARIA RITA

Berita terkait

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

33 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

35 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

36 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

36 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

40 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

41 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

42 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

42 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

43 hari lalu

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

43 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya