Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 18 September 2024 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari spesifikasi rudal hipersonik milik Houthi yang sukses menembus Tel Aviv. Rudal tersebut dinamakan Palestia 2.
Berita selanjutnya adalah Yahya Sinwar yang memberi selamat ke Houthi setelah menyerang Israel hingga pengakuan anak penembak Donald Trump. Berikut selengkapnya:
Media Militer Yaman merilis rekaman yang mendokumentasikan peluncuran rudal balistik hipersonik yang menargetkan situs militer di Tel Aviv atau Yafa dalam istilah kelompok perlawanan. Rekaman tersebut menampilkan rudal hipersonik "Palestina 2" yang dikerahkan dalam operasi untuk menyerang target militer di Yafa (Tel Aviv).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan pada Minggu, 15 September 2024, bahwa pasukan rudal Yaman telah menghantam sebuah target militer Israel di wilayah Yafa, Palestina yang diduduki.
Saree mengungkapkan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal balistik hipersonik baru, yang berhasil mencapai target meskipun tidak dapat ditandingi oleh pertahanan Israel. Rudal tersebut menempuh jarak sekitar 2.040 km dalam waktu 11 setengah menit.
Selengkapnya baca tautan berikut.
<!--more-->
2. Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang menguasai Yaman utara, mencapai Israel tengah dengan sebuah rudal pada Minggu untuk pertama kalinya, yang mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan memberikan "harga yang mahal" kepada mereka.
"Saya ucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan Anda mencapai kedalaman entitas musuh," kata Sinwar dalam sebuah surat kepada pemimpin Houthi, Abdel-Malek al-Houthi.
Sinwar memimpin Hamas dalam perang melawan Israel di Jalur Gaza, yang kini telah memasuki bulan ke-12. Pemimpin Hamas itu mengatakan bahwa rencana Israel untuk melenyapkan kelompok militan itu telah gagal.
"Saya jamin bahwa perlawanan kami baik-baik saja. Kami telah mempersiapkan diri untuk bertempur dalam pertempuran yang panjang," katanya.
Simak berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina
“Ayah saya pergi ke sana dan melihat orang-orang... berperang dan mati,” kata Oran Routh pada Senin.
Oran mengaku tidak puas dengan Trump yang menolak menjawab apakah calon presiden AS dari Partai Republik itu ingin Ukraina menang dalam perang melawan Rusia.
Dia menambahkan bahwa Trump dianggap tidak berbuat apa-apa untuk Ukraina.
Oran juga mengaku belum bisa berbicara dengan ayahnya atau mendapatkan penjelasan lengkap soal penyelidikan atas upaya pembunuhan itu.
Media AS sebelumnya melaporkan bahwa pria yang ditangkap dalam kasus dugaan percobaan pembunuhan kedua terhadap Trump adalah Ryan Wesley Routh, 58 tahun.
Menurut anggota kongres Marjorie Taylor Greene dan warganet, tersangka "terobsesi" dengan konflik di Ukraina.
Baca di sini selengkapnya.