Pemimpin AS Akhirnya Bersuara soal Warganya yang Dibunuh Israel, Ini Kata Mereka
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 12 September 2024 13:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, warga AS yang juga berkewarganegaraan Turki, ditembak mati pada Jumat lalu dalam sebuah aksi protes di Beita, sebuah desa di dekat Nablus di mana warga Palestina berulang kali diserang oleh para pemukim sayap kanan Yahudi.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa Eygi ditembak di bagian kepala.
Sejak perang Timur Tengah 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat Sungai Yordan, sebuah wilayah yang diinginkan oleh Palestina sebagai inti dari sebuah negara merdeka di masa depan. Israel telah membangun berbagai permukiman di sana yang dianggap ilegal oleh sebagian besar negara. Israel membantah pernyataan tersebut, dengan mengutip hubungan historis dan alkitabiah dengan wilayah tersebut.
Mahkamah Internasional mengatakan pada bulan Juli bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan pemukiman di sana adalah ilegal dan harus diakhiri sesegera mungkin.
Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa penyelidikan awal mereka menemukan bahwa kemungkinan besar pasukannya telah melepaskan tembakan yang menewaskannya, namun kematiannya tidak disengaja, dan mereka menyuarakan penyesalan yang mendalam.
Berikut tanggapan dari para pemimpin AS:
Presiden Joe Biden
Presiden Joe Biden awalnya mengatakan kepada para wartawan bahwa "tembakan itu memantul ke tanah".
"Tampaknya itu adalah kecelakaan - itu memantul ke tanah, dan dia tertembak secara tidak sengaja. Saya sedang mencari tahu sekarang," kata Biden kepada wartawan pada Selasa.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa itulah kesimpulan dari penyelidikan Israel, yang hasilnya disampaikan kepada Amerika Serikat pada hari Selasa.
"Harus ada pertanggungjawaban penuh. Dan Israel harus berbuat lebih banyak untuk memastikan bahwa insiden seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Wakil Presiden Kamala Harris
Kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengecam pembunuhan Eygi oleh pasukan Israel, namun wakil presiden Amerika Serikat tersebut tidak mendukung permintaan untuk melakukan penyelidikan independen atas insiden tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Harris menyebut penembakan fatal terhadap Eygi di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu sebagai "tragis" dan "tidak dapat diterima". Ia juga mendesak "pertanggungjawaban penuh" atas pembunuhan tersebut.
"Israel harus berbuat lebih banyak untuk memastikan bahwa insiden seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi," kata Harris.
"Penyelidikan awal Israel mengindikasikan bahwa ini adalah hasil dari kesalahan tragis yang menjadi tanggung jawab [militer Israel]. Kami akan terus menekan pemerintah Israel untuk mendapatkan jawaban dan akses yang lebih luas terhadap temuan-temuan investigasi tersebut sehingga kami dapat memiliki keyakinan terhadap hasilnya."
<!--more-->
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
"Tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri protes. Tidak seorang pun harus mempertaruhkan nyawanya hanya karena mengekspresikan pandangan mereka secara bebas," kata Antony Blinken kepada para wartawan di London.
"Menurut penilaian kami, pasukan keamanan Israel perlu melakukan beberapa perubahan mendasar dalam cara mereka beroperasi di Tepi Barat, termasuk perubahan pada aturan keterlibatan mereka.
"Sekarang kita memiliki warga negara Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Ini tidak dapat diterima," kata Blinken.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin
Menurut Pentagon, Menhan Lloyd Austin telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, kata Pentagon Selasa malam. Austin menyatakan "keprihatinan besar atas tanggung jawab IDF atas kematian Eygi yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan". Dia juga mendesak Gallant "untuk memeriksa kembali aturan keterlibatan IDF saat beroperasi di Tepi Barat," menurut Pentagon.
Senator AS dari Partai Demokrat, Patty Murray, dan Perwakilan Pramila Jayapal menulis surat kepada Biden pada hari Rabu dan meminta dilakukannya investigasi independen AS yang "segera, transparan, kredibel, dan menyeluruh".
Anggota Kongres dan Senator
Anggota Kongres Pramila Jayapal dan Senator Patty Murray telah menulis surat kepada Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, mendesak mereka untuk memulai penyelidikan independen terhadap situasi yang melingkupi pembunuhan Eygi.
"Itulah sebabnya kami meminta penyelidikan independen AS yang segera, transparan, kredibel, dan menyeluruh, yang dipimpin oleh Biro Investigasi Federal (FBI), atas pembunuhan Nona Eygi, yang menurut Menteri Blinken 'tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan'," demikian isi surat tersebut pada Rabu.
Keluarga Eygi Minta Penyelidikan Independen
Kerabat Eygi meminta Biden dan Harris untuk berbicara langsung kepada keluarga dan memerintahkan penyelidikan independen atas penembakannya.
Menyebut kematiannya sebagai sebuah kecelakaan "merupakan keterlibatan dalam agenda militer Israel untuk mengambil tanah Palestina dan menutup-nutupi pembunuhan seorang warga Amerika. ... Mari kita perjelas, seorang warga negara Amerika dibunuh oleh militer asing dalam sebuah serangan yang ditargetkan," kata pihak keluarga dalam sebuah pernyataan.
REUTERS | AL JAZEERA | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Donald Trump Vs Kamala Harris, Siapa Pemenang Debat Capres AS?