Pembunuhan Warga AS oleh Israel di Tepi Barat Sulut Emosi Biden hingga Kamala Harris

Reporter

Kamis, 12 September 2024 15:24 WIB

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni 2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada hari Rabu menyebut pembunuhan seorang aktivis Amerika oleh militer Israel di Tepi Barat tidak dapat diterima. Mereka mengatakan Israel harus berbuat lebih banyak untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.

Israel telah mengaku bertanggung jawab atas kematian Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, yang tewas saat ikut serta dalam protes terhadap perluasan permukiman di Tepi Barat. Biden mengatakan pemerintah AS berharap kasus tersebut tetap diselidiki hingga tuntas.

"Harus ada akuntabilitas penuh. Israel harus berbuat lebih banyak untuk memastikan insiden seperti ini tidak terjadi lagi," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Harris mengatakan bahwa tidak seorang pun boleh dibunuh karena berpartisipasi dalam protes damai. "Penembakan yang menyebabkan kematiannya tidak dapat diterima dan menimbulkan pertanyaan yang sah tentang perilaku personel IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Tepi Barat," katanya.

Eygi, yang juga warga negara Turki, ditembak mati pada hari Jumat saat pawai protes di Beita, sebuah desa dekat Nablus, tempat warga Palestina berulang kali diserang oleh pemukim Yahudi sayap kanan. Israel mengatakan kematiannya tidak disengaja.

Advertising
Advertising

Sejak perang Timur Tengah tahun 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat Sungai Yordan. Ini adalah wilayah yang diinginkan Palestina sebagai inti negara merdeka di masa depan. Israel telah membangun sejumlah permukiman di sana yang dianggap ilegal oleh sebagian besar negara. Israel membantah pernyataan itu, dengan alasan hubungan historis dan alkitabiah dengan wilayah tersebut.

Mahkamah Internasional pada bulan Juli mengatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan permukiman di sana adalah ilegal dan harus diakhiri sesegera mungkin.

Kerabat Eygi meminta Biden dan Harris untuk berbicara langsung dengan keluarganya dan memerintahkan penyelidikan independen atas penembakannya.

"Menyebut kematiannya sebagai kecelakaan adalah keterlibatan dalam agenda militer Israel untuk merampas tanah Palestina dan menutupi pembunuhan warga Amerika. Mari kita perjelas, seorang warga negara Amerika dibunuh oleh militer asing dalam sebuah serangan yang ditargetkan," kata keluarga Eygi dalam sebuah pernyataan.

Senator Demokrat AS Patty Murray dan Perwakilan Pramila Jayapal menulis surat, kepada Biden pada hari Rabu. Murray meminta penyelidikan AS yang segera, transparan, kredibel, dan menyeluruh secara independen.

REUTERS

Pilihan editor: Kemlu Bebaskan WNI yang Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi

Berita terkait

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

55 menit lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

1 jam lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

2 jam lalu

Jerman Disebut Hentikan Sementara Ekspor Senjata ke Israel

Izin ekspor senjata yang diterbitkan Jerman pada tahun ini mengalami penurunan dengan total hanya 14.5 juta euro.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

4 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

5 jam lalu

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

Ledakan walkie talkie milik Hizbullah kembali mengguncang Lebanon. Ratusan orang terluka.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish dan Finneas Serukan Dukungan untuk Kamala Harris di Pemilu AS 2024

5 jam lalu

Billie Eilish dan Finneas Serukan Dukungan untuk Kamala Harris di Pemilu AS 2024

Billie Eilish dan Finneas mendukung Kamala Harris dalam Pemilu AS 2024, menyerukan pemilih untuk menolak ekstremisme dan melindungi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

6 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

9 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

11 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

16 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya