Jaksa ICC Berusaha Memastikan Kematian Komandan Al Qassam, Mohammed Deif

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 11 September 2024 03:05 WIB

Gambar yang disebut-sebut menunjukkan pemimpin sayap militer Hamas, yang dikenal sebagai Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif di sebuah lokasi yang disebut sebagai Jalur Gaza dalam foto selebaran yang dirilis pada 7 Januari 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sedang menyelidiki laporan kematian pemimpin militer Hamas, Mohammed Deif, dan akan mencabut kasusnya jika mereka dapat mengkonfirmasikannya, demikian pengajuan hukum yang diumumkan Selasa, 10 September 2024.

Komandan Brigade Al Qassam, Deif, 58 tahun, diyakini sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang memicu perang Gaza, dan sejak saat itu mengarahkan operasi militer Hamas melawan pasukan Israel di daerah kantung Palestina tersebut.

Israel mengatakan bahwa ia tewas dalam serangan udara Israel di kota selatan Gaza, Khan Younis, pada 13 Juli. Hamas tidak mengkonfirmasi maupun membantahnya.

"Pihak penuntut akan mencabut permohonan (surat perintah penangkapan) terhadap Deif jika ada informasi yang cukup dan dapat dipercaya yang mengonfirmasi kematiannya," kata dokumen hukum yang diajukan pada 2 Agustus namun baru diumumkan pada Selasa.

Jumat lalu, ICC mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan proses hukum terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Iran pada 31 Juli.

Advertising
Advertising

ICC saat ini sedang mempertimbangkan permintaan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel dan Hamas yang diajukan pada awal tahun ini.

Pada Mei, kepala jaksa penuntut ICC, Karim Khan, meminta surat perintah penangkapan untuk Haniyeh, Deif, dan pemimpin Hamas saat ini, Yahya Sinwar, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Jaksa juga meminta surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menteri pertahanannya Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama serangan Israel ke Gaza.

Netanyahu mengatakan pada bulan Mei lalu bahwa langkah ICC tersebut tidak masuk akal dan ia menolak perbandingan antara Israel dan Hamas.

Hamas juga mengecam surat perintah penangkapan ketika pertama kali diajukan.

Tidak ada tenggat waktu kapan para hakim harus memutuskan permohonan tersebut. Dalam kasus-kasus sebelumnya, para hakim membutuhkan waktu antara satu bulan hingga delapan bulan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan.

REUTERS

Pilihan Editor: Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

Berita terkait

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

1 hari lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

5 hari lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza

Baca Selengkapnya

Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

5 hari lalu

Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

Ancaman jaksa ICC untuk menangkap Netanyahu dan Yoav Gallant ternyata membuat sang perdana Menteri Israel khawatir.

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Berkirim Surat kepada Pemimpin Hizbullah, Ini Pesannya

5 hari lalu

Yahya Sinwar Berkirim Surat kepada Pemimpin Hizbullah, Ini Pesannya

Ini sebuah pesan yang pertama kali dilaporkan sejak Yahya Sinwar menjadi ketua Hamas pada Agustus.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

7 hari lalu

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

Top 3 dunia pada Rabu, 11 September 2024, diurutan pertama berita tentang Palestina yang pertama kali duduk dikalangan anggota Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

7 hari lalu

Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

Menurut Jaksa ICC, surat penangkapan itu diperlukan untuk mencegah berlanjutnya kejahatan yang dituduhkan.

Baca Selengkapnya

Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

7 hari lalu

Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

Pekerjaan ICC kerap terkendala karena negara-negara anggota yang mendanai mengancam untuk merusak penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Gelar Salat Gaib untuk Supir Truk dari Yordania

9 hari lalu

Brigade Al Qassam Gelar Salat Gaib untuk Supir Truk dari Yordania

Juru bicara Brigade Al Qassam mengatakan bahwa operasi tersebut mencerminkan "hati nurani umat dan [hasil] Operasi Banjir Al Aqsa".

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Rilis Lagi Pesan Terakhir Sandera Israel

11 hari lalu

Brigade Al Qassam Rilis Lagi Pesan Terakhir Sandera Israel

Brigade Al Qassam merilis pesan terakhir sandera Israel keempat yang ditemukan tewas di terowongan Gaza.

Baca Selengkapnya

ICC Hentikan Proses Hukum atas Ismail Haniyeh

12 hari lalu

ICC Hentikan Proses Hukum atas Ismail Haniyeh

ICC menghentikan proses hukum terhadap mendiang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyusul kematiannya pada bulan Juli.

Baca Selengkapnya