Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Reporter

Tempo.co

Minggu, 8 September 2024 08:35 WIB

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban, kata pihak berwenang pada Sabtu. Polisi memburu seorang tersangka yang dianggap "bersenjata dan berbahaya".

Empat hingga enam orang telah ditembak, kata juru bicara Kepolisian Negara Bagian Kentucky Scottie Pennington kepada media lokal.

Ada "beberapa luka parah" tetapi tidak ada kematian yang dikonfirmasi, stasiun berita lokal WYMT melaporkan, mengutip Kantor Sheriff Laurel County.

Pihak berwenang sedang mencari Joseph Couch, 32 tahun, yang dianggap sebagai pelaku dalam penembakan yang menyebabkan Interstate 75 ditutup di kedua arah karena "situasi penembak aktif".

“Pertimbangkan bersenjata dan berbahaya,” kata kantor sheriff dalam postingan Facebook-nya tentang Couch, menyusul laporan awal mengenai “banyak orang” yang tertembak.

Advertising
Advertising

“Jangan mencoba mendekat. Tersangka belum tertangkap saat ini kami menghimbau masyarakat tetap di dalam gedung!" Pennington memposting di Facebook.

Dia kemudian mengatakan kepada Louisville Courier Journal bahwa "kami tidak tahu di mana (tersangka) berada".

Joseph A Couch. Dok Laurel County Sheriff

Gubernur Kentucky Andy Beshear meminta masyarakat menghindari kawasan yang telah ditutup.

Pedesaan Laurel County berjarak sekitar 145 kilometer selatan Kota Lexington di sepanjang I-75, arteri utama utara-selatan yang melintasi separuh bagian timur Amerika Serikat.

Kekerasan bersenjata adalah hal biasa di Amerika Serikat, sebuah negara dengan jumlah senjata api lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya.

Meskipun jajak pendapat menunjukkan masyarakat Amerika lebih menyukai pembatasan kepemilikan senjata api, namun lobi hak kepemilikan senjata yang kuat, perlindungan konstitusional, dan budaya yang penuh semangat seputar kepemilikan senjata api menunjukkan bahwa upaya untuk membatasi hak kepemilikan senjata selalu menemui perlawanan politik yang keras.

Penembakan ini terjadi hanya beberapa hari setelah penembakan massal di sekolah menengah Winder, Georgia yang menyebabkan dua guru dan dua siswa tewas dan sembilan lainnya terluka.

Pilihan Editor: Penembakan di AS Terjadi Lagi di Kota Minneapolis, 1 Polisi dan 2 Warga Sipil Tewas

REUTERS | CNA

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

20 menit lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

3 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

17 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

18 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

21 jam lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

22 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

22 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

23 jam lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

23 jam lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

23 jam lalu

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa

Baca Selengkapnya