TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal terjadi lagi di Amerika Serikat. Penembakan di AS itu berlangsung di Kota Minneapolis, yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang petugas polisi dan seorang tersangka pada Kamis, 30 Mei 2024.
Tiga orang lainnya, termasuk petugas polisi lainnya dan seorang petugas pemadam kebakaran, juga terluka di lokasi kejadian, menurut pihak berwenang. Media lokal sebelumnya menyebutkan sebanyak empat orang tewas akibat penembakan di AS itu. Motif di balik serangan itu masih diselidiki.
Departemen Kepolisian Minneapolis sebelumnya mengatakan di media sosial bahwa petugas menerima laporan ada enam orang, dua di antaranya petugas polisi, terluka. "Situasinya terus berubah-ubah," kata departemen kepolisian. Polisi mendesak masyarakat untuk menghindari kawasan lingkungan Whittier di selatan pusat kota Minneapolis, kota terpadat dan ibu kota negara bagian Minnesota.
Lingkungan ini adalah rumah bagi Institut Seni Minneapolis dan Sekolah Tinggi Seni dan Desain Minneapolis.
Stasiun televisi Minneapolis KMSP, yang merupakan afiliasi siaran Fox, sebelumnya melaporkan bahwa enam orang telah ditembak, termasuk dua petugas polisi dan empat warga sipil, dan satu petugas serta dua orang lainnya tewas. Stasiun tersebut mengutip sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya.
Afiliasi CBS, WCCO-TV, mengatakan tersangka penembak juga tewas dan seorang petugas polisi kedua terluka parah.
Minneapolis Star-Tribune melaporkan bahwa seorang petugas polisi berusia 28 tahun tewas. Satu orang lainnya berada dalam kondisi kritis setelah baku tembak dengan tersangka. Empat orang lainnya terkena tembakan di area sekitar gedung apartemen di lingkungan Whittier.
Surat kabar itu mengatakan pertumpahan darah menandai petugas polisi Minneapolis pertama yang ditembak dan dibunuh saat menjalankan tugas dalam lebih dari 20 tahun. Afiliasi ABC, KSTP, melaporkan seorang petugas tewas dan seorang lainnya dirawat di rumah sakit, sementara beberapa warga sipil terluka akibat tembakan.
REUTERS
Pilihan editor: Sempat Kritis, Perdana Menteri Slovakia Tinggalkan Rumah Sakit dan Jalani Perawatan di Rumah