Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

Rabu, 7 Agustus 2024 19:12 WIB

Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah PM Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri dari negara ini, mahasiswa yang melakukan protes menginginkan kekosongan pemimpin diduduki Muhammad Yunus.

Ia dikenal sebagai “bankir untuk orang miskin” melalui Grameen Bank yang berhasil memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2006. Penghargaan ini diberikan kepada Yunus dan Grameen Bank lantaran telah membantu mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan.

Menurut juru bicaranya, saat ini, Yunus berada di Paris untuk menjalani prosedur medis kecil. Selain itu, juru bicaranya juga menyampaikan, Yunus telah menyetujui permintaan para mahasiswa yang memimpin kampanye menentang Sheikh Hasina untuk menjadi penasihat utama pemerintah sementara.

"Keputusan membentuk pemerintahan sementara dengan Muhammad Yunus sebagai pemimpinnya diambil dalam sebuah pertemuan Presiden Mohammed Shahabuddin, para pemimpin militer, dan para pemimpin kelompok mahasiswa pedemo," kata juru bicara pers Kantor Kepresidenan Bangladesh pada Selasa, 6 Agustus 2024 malam waktu setempat.

Profil Muhammad Yunus

Muhammad Yunus lahir pada 28 Juni 1940 di Chittagong, Bangladesh. Ia adalah ekonom Bangladesh dan pendiri Grameen Bank, sebuah lembaga yang menyediakan kredit mikro (pinjaman kecil untuk orang miskin tanpa agunan). Ia mendirikan lembaga ini dengan tujuan untuk membantu klien membangun kelayakan kredit dan kemandirian finansial.

Advertising
Advertising

Mengacu Britannica, pada 1961-1965, Yunus mengajar ekonomi di Universitas Chittagong. Bangladesh. Setelah itu, ia memenangkan beasiswa Fulbright. Dengan beasiswa ini, ia belajar meraih gelar Ph. D dan mengajar di Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat pada 1965-1972. Lalu, pada 1972, ia kembali ke Universitas Chittagong sebagai kepala departemen ekonomi.

Pada 1974, Yunus mulai mempelajari aspek ekonomi kemiskinan ketika kelaparan melanda Bangladesh. Kemudian, pada 1976, ia memulai program pinjaman mikro sebagai sistem kredit untuk memenuhi kebutuhan orang miskin di Bangladesh. Barulah, pada 1983, pemerintah Bangladesh menjadikan proyek Grameen Bank sebagai bank independen.

Seiring dengan kesuksesannya, pada Februari 2007, Yunus mulai memasuki arena politik Bangladesh dengan membentuk partai politik, Nagorik Shakti. Ia juga mengumumkan niatnya mengikuti pemilihan umum mendatang. Bahkan, ia berjanji gerakannya akan berupaya memulihkan pemerintahan yang baik dan memberantas korupsi. Namun, pada Mei 2007, ia menghentikan upaya mendirikan partai tersebut karena kurangnya dukungan.

Tiga tahun setelah kegagalan dalam dunia politik, Yunus dan Grameen Bank menjadi sorotan melalui film dokumenter Caught in Micro Debt. Film tersebut menuduh Yunus dan Grameen Bank menyalahgunakan dana yang disumbangkan Norwegia. Meskipun keduanya dibebaskan oleh pejabat Norwegia, tetapi pemerintah Bangladesh memulai penyelidikan. Lalu, pada 2011, Grameen Bank memberhentikan Yunus yang berusia 73 tahun sebagai direktur pelaksana karena melebihi usia pensiun 60 tahun. Yunus pun segera mengajukan gugatan hukum, tetapi pengadilan Bangladesh menguatkan pemecatannya.

Muhammad Yunus juga pernah menulis beberapa buku, yaitu Building Social Business: The New Kind of Capitalism That Serves Humanity’s Most Pressing Needs (2010) dan A World of Three Zeroes: The New Economics of Zero Poverty, Zero Unemployment, and Zero Net Carbon Emissions (2017). Selain Nobel, ia juga meraih penghargaan lain, seperti Penghargaan Pangan Dunia (1994), Medali Kebebasan Presiden AS (2009), dan Penghargaan Kemanusiaan Raja Hussein (2000).

Pilihan Editor: PM Bangladesh Sheikh Hasina Kabur Setelah Didesak Massa, ke India atau Eropa?

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

10 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

3 hari lalu

34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

12 hari lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

13 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

16 hari lalu

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

24 hari lalu

Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Protes besar di Bangladesh yang dikenal sebagai Bangladesh Effect, memaksa PM Sheikh Hasina mundur dan melarikan diri ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

24 hari lalu

Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh

Baca Selengkapnya

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

30 hari lalu

Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal

Baca Selengkapnya

Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

31 hari lalu

Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

Penjabat Perdana Menteri Bangladesh, Muhammad Yunus, menjanjikan dukungan terhadap para pengungsi Rohingya di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

34 hari lalu

WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

Kementerian Luar Negeri RI telah menyerahkan jenazah WNI yang tewas dalam vandalisme di Bangladesh ke keluarga

Baca Selengkapnya