Dua Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak, Lima Tentara Terluka

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Agustus 2024 12:02 WIB

Dalam sebuah video di media sosial, Taliban diperkirakan telah menguasai beberapa helikopter yang tertinggal di pangkalan militer Afghanistan. Karena kekurangan tenaga yang bisa menerbangkan, Taliban meminta para pilot Afghanistan untuk kembali ke negaranya. REUTERS/Omar Shobani

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tujuh warga Amerika Serikat terluka dalam serangan hari Senin di pangkalan militer AS di Irak, menurut seorang pejabat pertahanan AS.

“Pada 5 Agustus 2024, sekitar pukul 2 siang, dua roket menghantam Pangkalan Udara al-Assad di Irak. Lima personel militer AS dan dua kontraktor AS terluka dalam serangan itu,” kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan.

Lima dari mereka yang terluka dirawat di pangkalan udara dan dua telah dievakuasi untuk perawatan lebih lanjut. Seluruh korban berada dalam kondisi stabil, menurut pejabat tersebut. “Penilaian pascaserangan masih berlangsung. Kami akan terus memberikan informasi terbaru saat tersedia.”

Kepala Pentagon Lloyd Austin mengaitkan serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan yang dekat dengan Iran. Ia mengatakan bahwa hal ini menandai eskalasi yang berbahaya dan menunjukkan peran Iran yang mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Minggu lalu, militer AS melakukan serangan udara yang menargetkan kombatan di Irak yang berupaya meluncurkan sistem udara tak berawak serangan satu arah (OWAUAS). Serangan ini terjadi setelah milisi yang didukung Iran melanjutkan serbuan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah setelah jeda selama berbulan-bulan.

Advertising
Advertising

Berdasarkan serangan-serangan baru-baru ini, dinilai bahwa pesawat tanpa awak minggu lalu merupakan ancaman bagi AS dan Pasukan Koalisi. "Kami mempertahankan hak asasi untuk membela diri dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat," kata seorang pejabat pertahanan AS minggu lalu.

Pemerintah Irak berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan yang mengharuskan AS menarik pasukannya dari negara itu. Namun AS tetap menaruh pasukan dalam jumlah kecil di Irak.

Jenderal purnawirawan Joseph Votel, mantan komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), sebelumnya mengatakan bahwa serangan di Irak dirancang untuk memberi tekanan pada pemerintah setempat.

AL ARABIYA

Pilihan editor: Houthi Janji Balas Kematian Ismail Haniyeh

Berita terkait

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

3 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

9 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

23 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

23 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

23 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

1 hari lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

1 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

1 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya