Warga Israel Rayakan Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 2 Agustus 2024 13:24 WIB
"Orang-orang di Israel senang karena untuk pertama kalinya, sesuatu benar-benar terjadi," katanya. "Jadi saya pikir Netanyahu memperoleh banyak dukungan dan Anda akan melihatnya dalam jajak pendapat. Itu menunjukkan bahwa ia masih dapat menjalankan pemerintahan, itu menunjukkan bahwa ia tahu apa yang ia lakukan dan ia memiliki semacam rencana."
Para komentator dan pakar mempertimbangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembunuhan semacam itu di wilayah Iran. Para analis juga berspekulasi bagaimana hal itu dapat berdampak pada perang di Gaza dan peluang mencapai kesepakatan pembebasan sandera.
"Ini adalah pencapaian intelijen yang luar biasa terkait dengan operasi, yang menghasilkan hasil," kata Amos Gilad, mantan pejabat senior pertahanan, di Channel 12. "Mengenai kinerjanya, kami dapat mengatakan bahwa itu mengesankan, siapa pun yang melakukannya."
Sejumlah media pemerintah mengunggah foto Haniyeh di Facebook dengan kata "dihilangkan" yang ditempel di dahinya, tetapi unggahan itu telah dihapus beberapa saat kemudian. Beberapa menteri muda yang bukan bagian dari lingkaran dalam pejabat yang membuat keputusan strategis juga menggunakan media sosial untuk merayakan operasi tersebut.
Namun, secara resmi pemerintah Netanyahu tetap bungkam mengenai operasi tersebut. Bungkamnya pemerintah Israel sebagai tanda bahwa kabinetnya yang terpecah belah, tampaknya mulai bersatu lagi. "Kami tidak mengomentari insiden tersebut," kata seorang juru bicara dalam jumpa pers dengan wartawan.
Pembunuhan itu terjadi di tengah negosiasi yang gagal mengenai gencatan senjata di Gaza. Mesir dan Qatar, yang telah menjadi penengah pembicaraan, keduanya mengatakan pembunuhan Ismail Haniyeh dapat mempersulit upaya gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang telah membuat Israel semakin terisolasi secara internasional.