Foto arsip tertanggal 27 Maret 2019 menunjukkan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh sedang memeriksa puing-puing kantornya yang dihancurkan akibat serangan pasukan Israel terhadap Gaza di Kota Gaza, Gaza. Foto: Kantor Pers Ismail Haniye
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel masih tetap bungkam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran pada hari Rabu. Bagi banyak orang di Israel, terbunuhnya Ismail Haniyeh adalah momen yang paling menggembirakan setelah berbulan-bulan perang melawan Hamas.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan pejabat pertahanan untuk mengantisipasi langkah selanjutnya. Netanyahu diuntungkan oleh liputan yang hampir tanpa henti oleh empat saluran televisi utama negara itu pada hari Rabu. Semua media memuat judul utama yang berbunyi "Ismail Haniyeh disingkirkan di Teheran."
Di sebagian besar wilayah Israel, ada suasana kepuasan, sehari setelah militer Israel mengatakan telah membunuh komandan perang senior Hizbullah Fuad Shukr. Ia dibunuh di di Beirut sebagai balasan atas serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Dalam jajak pendapat, suara Netanyahu melonjak pesat. Pukulan beruntun terhadap Hizbullah dan Hamas berhasil memulihkan citra Israel yang mengambil tindakan terhadap musuh-musuhnya, kata Aviv Bushinsky, mantan penasihat komunikasi perdana menteri.