Setidaknya 15 Orang Ditahan karena Aksi Vandalisme di Venezuela

Reporter

Antara

Selasa, 30 Juli 2024 17:15 WIB

Demonstran bereaksi saat bom molotov meledak di depan pasukan keamanan selama protes terhadap hasil pemilu setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan pesaingnya dari oposisi Edmundo Gonzalez mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden hari Minggu, di Puerto La Cruz, Venezuela, 29 Juli 2024. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 15 orang yang diduga melakukan vandalisme ditangkap di Venezuela setelah aksi protes pasca-pemilihan presiden berubah menjadi kekacauan semalam, kata jaksa agung Tarek William Saab pada Selasa 30 Juli 2024. Seorang remaja berusia 15 tahun dan delapan pria dewasa ditahan di kota Tigre, di sebelah timur ibu kota Caracas.

"Ketika mereka melakukan vandalisme dan membakar markas partai dengan orang-orang yang berkumpul di dalamnya," kata Saab di X. Markas tersebut milik Partai Sosialis Bersatu Venezuela yang sedang berkuasa, tambahnya.

Polisi Venezuela menangkap enam orang lagi dalam tiga insiden terpisah. Tiga dari mereka dituduh memimpin protes untuk "mendestabilisasi perdamaian."

"Pada saat penangkapan, para tersangka memiliki sepuluh liter bensin dan satu jerigen ukuran 20 liter, enam botol kaca berisi bahan mudah terbakar dan sekering buatan tangan (koktail Molotov), karet dan benda tumpul," kata Saab dalam unggahan terpisah.

Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez mengatakan lebih dari 20 prajurit terluka dalam kekerasan tersebut.

Advertising
Advertising

Venezuela menggelar pemilihan presiden pada 28 Juli. Menurut Dewan Pemilihan Nasional, dengan 80% surat suara telah dihitun.

Nicolas Maduro memenangi masa jabatan ketiga dengan memperoleh 51,2% suara. Lawan utamanya Edmundo Gonzalez, yang mewakili partai-partai sayap kanan, memperoleh 44,2%.

Corina Machado, salah satu pemimpin oposisi, menolak mengakui hasil pemilihan, dan menyatakan Gonzalez sebagai pemenang.

Pengumuman hasil pemilihan presiden itu memicu protes di ibu kota Caracas dan sekitarnya, dengan bentrokan dilaporkan terjadi antara polisi dan pendukung oposisi. Protes dimulai di berbagai kota di Venezuela pada Senin malam.

Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa Venezuela terjadi di pusat bersejarah Caracas, dengan akses menuju istana presiden Miraflores diblokir.

Di distrik pusat Caracas, ratusan orang bersenjata tongkat, beberapa dengan bom molotov tampak berkeliaran.

Sebagian besar pendemo menutupi wajah mereka dengan syal dan bandana. Para pengunjuk rasa melempar dan membakar puing-puing konstruksi di tengah jalan.

Di beberapa jalan, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran. Kendaraan lapis baja berjaga di dekat istana presiden.

Terdengar suara dentingan panci dan wajan di mana-mana, sebuah bentuk protes yang umum di Amerika Latin.

Pendukung oposisi di pusat Caracas melempar bom molotov ke polisi, dan polisi merespons dengan menggunakan gas.

Tembakan terdengar beberapa kali di wilayah Avenida Urdaneta sebelumnya.

Gedung Majelis Nasional Venezuela dan Dewan Pemilihan Nasional (CNE) di pusat Caracas dijaga ketat oleh pasukan keamanan di tengah protes besar-besaran, lapor koresponden Sputnik dari lokasi kejadian.

Pemerintah Venezuela menuduh beberapa negara melakukan campur tangan dalam pemilihan.

Pilihan Editor: Kecewa Hasil Pilpres, Demonstran Venezuela Bentrok dengan Polisi di Caracas

ANTARA

Berita terkait

Enam Warga Asing Ditangkap di Venezuela, Dituduh Hendak Bunuh Presiden Maduro

3 hari lalu

Enam Warga Asing Ditangkap di Venezuela, Dituduh Hendak Bunuh Presiden Maduro

Venezuela menangkap enam warga asing, termasuk warga Amerika Serikat atas tuduhan rencana pembunuhan Maduro.

Baca Selengkapnya

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

7 hari lalu

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap demonstran oleh polisi dan TNI ke Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Artis dan Influencer Ramai-ramai Mencalonkan Diri di Pilkada, Anies: Harusnya Ada Rekam Jejak

9 hari lalu

Artis dan Influencer Ramai-ramai Mencalonkan Diri di Pilkada, Anies: Harusnya Ada Rekam Jejak

Anies turut menanggapi fenomena artis atau influencer yang ramai bergabung dalam partai politik dan mencalonkan diri di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dua Turis Ditangkap setelah BAB di Lift dan Rusak Kasur Hotel di Mallorca Spanyol

10 hari lalu

Dua Turis Ditangkap setelah BAB di Lift dan Rusak Kasur Hotel di Mallorca Spanyol

Dua turis ini juga mengosongkan dua tabung pemadam kebakaran di hotel. Kerugiannya sekitar Rp8,6 juta.

Baca Selengkapnya

Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

10 hari lalu

Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

Mantan kandidat presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia, telah meninggalkan negaranya dan memperoleh suaka di Spanyol

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

11 hari lalu

Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

Ribuan orangg turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes pencalonan Michel Barnier yang berhaluan kanan-tengah sebagai perdana menteri

Baca Selengkapnya

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

11 hari lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump

Baca Selengkapnya

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

15 hari lalu

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

Amerika Serikat menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat sedang digunakan.

Baca Selengkapnya

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

16 hari lalu

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

Polisi menyebut, para demonstran yang ditangkap telah dijemput oleh keluarga dan wali mereka pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

19 hari lalu

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

LBH Jakarta mendesak Polri untuk transparan dengan menunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat hadapi demonstran melawan politik dinasti.

Baca Selengkapnya